Ende, Vox NTT-Warga Manunggo, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende angkat bicara mengenai kekurangan infrastruktur di wilayah setempat.
Pasalnya, persoalan infrastruktur yang menjadi kebutuhan dasar hingga kini belum diperhatikan pemerintah secara serius.
Yance (43), mengusulkan ini saat dialog Reses Anggota DPRD Dapil I, Yulius Cesar Nonga yang berlangsung pada Rabu (01/07/2020) malam.
“Salah satunya akses jalan dan beberapa tembok penyokong pak. Ini mungkin lebih prioritas,” tutur Yance.
Ia mengusulkan pemerintah agar membuka jalur jalan Manunggo menuju kawasan Kampus Universitas Flores. Hal itu diajukan lantaran pemukiman Manunggo mayoritas dipadati kos-kosan mahasiswa.
Tak terkecuali, Yance juga meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki jaringan listrik ke wilayah setempat. Ketiadaan tiang listrik justru dapat menyebabkan gangguan jaringan listrik yang dipakai selama ini.
Ia khawatir terjadi kebakaran di pemukiman Manunggo akibat sambungan jaringan listrik (kabel) ke rumah-rumah warga yang tidak selayaknya. Warga setempat menggunakan batang pohon menggantikan tiang listrik.
“Sarana dan prasarana kami disini rasanya seperti di desa, padahal kami ini masih di kawasan kota, pak. Tiang listrik kami pakai pohon-pohon kayu, nah ini bisa gangguan pak,” katanya.
“Kami di Manunggoo sering dilupakan perhatian pemerintah terlebih infrastruktur. Jadi, kami minta tolong sampaikan ini pak, kami butuh infrastruktur,” ungkap Yance.
Menanggapi persoalan itu, Yulius berjanji akan menyerap aspirasi masyarakat di wilayah setempat. Ia berkata, sejumlah persoalan masyarakat mesti menggunakan skala prioritas terlebih kebutuhan masyarakat yang paling mendasar.
Yulius menambahkan, persoalan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan dan akan diakomodir dalam pembahasan pemerintah dan DPRD nanti. Tanpa kecuali, persoalan jaringan listrik yang pakai warga selama ini.
“Bapak ibu sekalian, yang bisa memungkinkan disini adalah rabat. Ada juga beberapa lokasi yang harus didukung dengan TPT. Saya kira ini penting untuk saya bicara nanti,” kata Yulius.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba