Waingapu, Vox NTT-Sebagian besar pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Sumba Timur resmi mengundurkan diri dari kepenguruan partai.
Bahkan, ketua DPC partai besutan Oesman Sapta Oedang (Osso) itu juga resmi undur diri sejak 17 Juli lalu.
Dihubungi VoxNtt.com, Kamis (06/08) Malam, Naftali Djoru, ketua DPC Hanura Sumba Timur membenarkan pengunduran diri itu.
“Betul, Saya sudah mundur sejak Tanggal 17 Juli lalu. Kemudian hari ini saya mendapatkan kiriman surat-surat pengunduran diri lagi dari sejumlah teman yang tercatat sebagai pengurus DPC dan beberapa PAC”, ujar Naftali.
Untuk kepengurusan partai, kini, kata dia, hanya tersisa enam orang yang mana dua diantaranya anggota DPRD yang masih aktif.
“Alasannya sbenarnya saya tidak mau terlibat lagi berkomentar untuk partai. Namun kalau membaca isi surat, jelas. Kebanyakan karena rasa tidak nyaman berpartai dalam kondisi yang kurang memberi ruang pada para kader untuk lebih kreatif.
Lebih kreatif dan bebas dalam berpolitik melalui partai”, kata Naftali saat ditanya alasan.
Ia membantah jika pengunduran diri sejumlah pengurus itu karena ada ada hubungan dengan paket dukungan di Pilkada Sumba Timur Desember mendatang.
“Karena beberapa di antaranya tetap konsisten mendukung paket yang didukung Hanura. Namun proses pengambilan keputusan, relasi internal, dan penghargaan pada kepengurusan DPC yang memiliki gaweh dalam pilkada, menjadi alasan utama”, ujar dia.
Sementara, surat pengunduran diri itu akan dikirim ke DPD NTT dan diteruskan ke pusat.
“Kalau surat saya sudah dikirim. Nampaknya teman-teman juga akan kirim surat tersebut kepada DPD dan DPP di Jakarta”, jelasnya.
Sementara, mantan sekretaris DPC Adrianus K. M Wuarmanuk yang hari ini resmi undur diri hari ini juga tidak menampik isu itu.
“Sedangkan saya juga selaku sekretaris DPC juga mundur. Bendahara, Dewan Pembina, Bapilu dan Hampir Keseluruhan PAC juga mengundurkan diri. Jadi saya dan teman-teman DPC lainnya yang melakukan pengunduran diri merasa tdk dibutuhkan lagi sehingga kami melakukan pengunduran diri”, imbuhnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Irvan K