Maumere, Vox NTT- Dalam waktu dekat Sikka akan menerapkan E-Retribusi atau pembayaran retribusi secara online.
Pasalnya, metode ini dinilai memberikan banyak keuntungan bagi Pemda Sikka.
“Ada banyak kemudahan, menghemat anggaran, transparan dan bisa diakses oleh pengambil kebijakan, dan lebih aman. Ini sesuai dengan keinginan kita untuk penggunaan teknologi terkini dalam pelayanan masyarakat,” ujar Bupati Sikka, Robi Idong di Kantor BNI Cabang Maumere, Rabu (19/08/2020).
Saat ini Pemda Sikka dan BNI Cabang Maumere sedang dalam tahap penjajakan untuk membangun kerja sama.
BNI sendiri memiliki produk perbankan SMART City yang menyediakan layanan transaksi digital bagi pemerintahan.
Kepala BNI Cabang Maumere, Sapta Parestu Rohi mengatakan layanan melaluai SMART City tidak terbatas pada retribusi melainkan juga pajak dan penerimaan daerah lainnya.
“Ini bisa menghemat waktu, ATK dan tenaga kerja,” ungkapnya.
Rohi mengaku sudah hampir 2 tahun berupaya membangun komunikasi dengan Pemda Sikka untuk membangun kerja sama.
“Sebelumnya saya di Blitar dan kami punya kerja sama SMART City dan KUR Tani. Saya berharap Sikka bisa menjadi pionir e-retribusi di NTT,” tandasnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Sikka, PAD Sikka mencapai Rp 104 Miliar per tahun.
Khusus untuk retribusi berkisar antara Rp 16 Miliar sampai Rp 17 Miliar. Realisasinya belum maksimal yakni hanya mencapai Rp 62 persen.
Ada 63 retribusi. Akan tetapi, jasa pelayanan umum menjadi pos retribusi paling dominan yang menyumbang Rp 7 Miliar sampai dengan Rp 8 Miliar per tahun.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba