Ende, Vox NTT-Solidaritas wartawan yang bekerja di Kabupaten Ende, NTT mengecam tindakan kekerasan fisik terhadap Demas Laira (28) pekerja media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada Kamis (20/08/2020).
Para wartawan mengajukan protes terhadap tindakan yang tak terpuji tersebut. Aksi teatrikal sejumlah wartawan dengan menanggalkan sejumlah atribut di atas poster tuntutan.
“Itu adalah tindakan kejam terhadap kebebasan pers. Kita minta aparat untuk mengungkap otak di balik kasus dugaan pembunuhan terhadap saudara kita Demas,” tutur Anselmus Kaise, wartawan EkoraNTT kepada VoxNtt.com di Ende, Jumat (21/08/2020) siang.
Para wartawan di Ende juga melakukan seruan moral dengan beberapa poin pernyataan sikap di Halaman Kantor DPRD Ende.
Mereka menuntut agak kasus tersebut diungkap secara terbuka kepada masyarakat. Kemudian, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut dan memberi efek jera kepada pelaku termasuk otak di baliknya.
Solidaritas Wartawan Ende juga menilai, tindakan main hakim sendiri terhadap insan pers ialah salah bentuk mencederai Kemerdekaan Pers, mengkianati demokrasi di Tanah Air, serta membungkam kebebasan pers.
Mereka juga mengungkapkan rasa kesal yang dituliskan pada beberapa poster. Misalnya, mendesak aparat untuk mengusut kasus kekerasan terhadap pekerja media.
Kemudian, mengecam tindakan kekerasan fisik maupun psikis terhadap insan pers. Mereka juga menuliskan lawan premanisme terhadap wartawan dan stop kekerasan terhadap wartawan.
Diinformasi, seorang jurnalis media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Demas Laira (28) ditemukan tewas dengan delapan tusukan pada Kamis (20/08/2020) malam.
Jasad korban ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan di Dusun Salobijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba