Bajawa, Vox NTT-Inter Milan kalah tipis dalam laga final piala Eropa 2020 usai dibantai Sevilla 3-2 di Stadion RheinEnergie, Koln, Jerman, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB.
Meski begitu, para fans inter milan tetap mengenakan jersey klub berjuluk Les Nervionenses itu dalam hampir semua urusan termasuk saat kerusuhan pembakaran bale-bale dan Lopo di rumah Yanuarius Tena Gili, Desa Piga, Ngada, pada 20 Agustus 2020.
Seorang pria berkostum inter milan terpantau sibuk menghalau massa dan menenangkan situasi ketika warga lokal mulai berlaku anarkis.
Dia juga terpantau mengevakuasi para lansia dan anak ke dalam sebuah kendaraan pengangkut pasien agar terhindar dari amukan massa saat aktivitas pengobatan ala ‘Nabi’ Yanuarius dipaksa tutup oleh warga setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh VoxNtt.com, pria itu bernama Polikarpus Meo, seorang anggota Polisi berpangkat Bripka. Polikarpus Meo merupakan pejabat sementara (Pjs), sebagai kanit intelkam di Posek Soa, Kabupaten Ngada.
Polikarpus merupakan warga asli Soa berumur sekitar 35 tahun. Saat seorang joki anak terjatuh dari Kuda dalam ajang balapan kuda yang diselenggarakan Pordasi Kabupaten Ngada, pada akhir juli lalu, dia juga terpantau menjadi yang pertama menggotong korban menuju Ambulance.
Pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Yanuarius Tena Gili dan para muridnya telah dilaksanakan selama dua bulan.
Yanuarius dianggap sebagai “Nabi” baru di Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Itu terutama oleh sebagian orang yang percaya akan ucapannya terutama para muridnya.
Para muridnya menyebut, Yanuarius dipercaya dapat melakukan penyembuhan dan membuat mukjizat.
Yanuarius mengaku, tubuhnya telah dirasuki tiga sosok makhluk. Dua orang laki-laki dan satu orang perempuan.
Namanya menjadi buah bibir masyarakat Kabupaten Ngada beberapa kabupaten tetangga karena dia dianggap mampu melakukan penyembuhan dan membuat mukjizat.
Dalam melakukan pengobatan, satu adik perempuan Yanuarius dikisahkan terus mengepak-ngepakan tangan.
Menurut saksi, wanita itu bernama Ica. Kelompok Yanuarius percaya, Ica adalah seorang malaikat dengan gelar Santa Maria.
Saksi lain menyebut kalau Yanuarius telah berprilaku aneh selama melakukan pengobatan.
Yanuarius dan para muridnya kerap mendiagnosis penyakit pasiennya dengan sebab telah diguna-guna atau telah kemasukan roh jahat.
Tuduhan-tuduhan itu menyebabkan saling curiga memiliki ilmu pelet hingga menimbulkan ketidakharmonisan di dalam tatanan masyarakat setempat.
Bahkan, tuduhan penggunaan ilmu hitam sempat diadukan ke ranah hukum meski harus berakhir damai.
Setelah dipaksa tutup oleh warga setempat, rumah Yanuarius kini terpantau telah sepi.
Penulis: Patrik Djawa
Editor: Irvan K