Kefamenanu, Vox NTT- Ada 8 rumah warga yang bermukim di RT 009, RW 004, Desa Nifutasi, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU hangus dilahap si “jago merah”, Kamis (27/08/2020).
Informasi yang berhasil dihimpun VoxNtt.com, ke-8 rumah warga yang terbakar sekitar pukul 14.30 Wita tersebut ditempati oleh 48 jiwa.
Camat Biboki Anleu Alexander Tabesi saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui telepon, Jumat (28/08/2020), membenarkan adanya kejadian naas tersebut.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari warga, sumber api berasal dari api liar yang membakar hutan Boenkau yang berjarak tidak jauh dari pemukiman penduduk.
Angin yang saat itu bertiup sangat kencang, tuturnya, menerbangkan bunga-bunga api tersebut dan hinggap di atap rumah warga yang sebagian beratapkan alang-alang.
“Pas angin kencang jadi bunga-bunga api itu langsung nyala dan bakar kasih hangus rumah semua,” jelasnya.
Alexander melanjutkan, kondisi angin yang kencang dan juga jauh jarak sumber air menyebabkan api dengan cepat membesar serta menyebar dan membakar habis rumah lainnya.
Akibatnya, seluruh isi rumah baik itu bahan makanan, pakaian dan perabotan lainnya tak ada satu pun yang berhasil diselamatkan.
“Sumber air jaraknya cukup jauh jadi tangki milik desa juga tidak bisa cepat padamkan api, api sampai malam baru berhasil kita padamkan,” ujarnya.
Ia mengaku saat ini kondisi dari 48 warga tersebut sangat memprihatikan.
Hal itu lantaran sebagian dari para korban bencana tersebut sudah diungsikan ke rumah keluarga lainnya.
Sementara sebagian terpaksa bertahan di bawah pepohonan.
“Pakaian hanya tersisa di badan saja, ada juga anak-anak usia SD, bahan makanan juga habis terbakar,saya sudah buat laporan ke tingkat atas, semoga secepatnya para korban bisa dibantu,” ujarnya.
Kepala BPBD TTU Yosefina Lake kepada wartawan mengaku setelah mendapat informasi adanya kejadian tersebut, dirinya langsung memerintahkan seluruh staf untuk secepatnya memberikan bantuan bagi para korban bencana.
Ia mengaku saat ini sudah ada barang bantuan berupa seng, bahan makanan dan juga pakaian yang dibawa oleh petugas untuk diserahkan kepada para korban.
“Terpal masih ada 2, kita mau kasih juga bisa tapi saya kira nanti mubasir karena angin kencang sekali sekarang jadi tadi saya usulkan ke pak camat agar para korban diarahkan untuk tinggal sementara di rumah keluarga sehingga kita fokus cari bantuan untuk makanan dan pakaian saja,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba