Ruteng, Vox NTT- Rasio Elektrifikasi (RE) untuk semester 1 tahun 2020 di Kabupaten Manggarai mencapai 97,41 persen. RE tersebut merupakan campuran dari upaya PLN dan hasil swadaya masyarakat.
Manager PLN ULP Ruteng Firmawan Jayusman mengatakan, persentase tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2018 lalu.
Tahun 2018 lalu, RE di kabupaten yang sedang dipimpin Bupati Deno Kamelus itu sebesar 52,22 persen. Persentase ini menunjukkan peningkatan sebesar 45,19 persen.
Menurut Firman, pada semester 1 tahun 2020 PLN sudah membangun jaringan listrik untuk 17 desa di Kabupaten Manggarai.
“Delapan (8) desa lainnya masih proses penyambungan listrik,” katanya kepada VoxNtt.com, Senin (31/08/2020).
Ia menambahkan, wilayah kerja PLN ULP Ruteng meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, ditambah 3 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.
Tahun 2018 lalu, wilayah kerja PLN ULP Ruteng merupakan kabupaten dengan RE terendah se-Indonesia.
Sebab itu, sejak tahun 2019 lalu, PLN ULP Ruteng berpacu untuk menyambung listrik ke pelanggan sebanyak-banyaknya dengan cepat.
Menurut Firman, wabah Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 memberikan sentimen negatif di segala sektor dan wilayah, termasuk wilayah kerja PLN ULP Ruteng.
Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para pejuangan kelistrikan untuk melistriki seluruh negeri.
Sebelumnya, Bupati Manggarai Deno Kamelus Menurut Deno mengatakan listrik merupakan program pemerintah. Ketika arus listrik ini masuk ke desa-desa, maka pasti industri-industri kecil bisa bertumbuh.
Sebab itu, ia meminta masyarakat agar ikut menjaga fasilitas milik PLN tersebut. Misalnya tidak menanam pohon dekat kabel listrik atau menebang pohon yang tumbuh di dekat kabel listrik.
Hal tersebut disampaikan Deno saat meresmikan penyalaan listrik desa pada 8 desa di Kecamatan Cibal pada 27 Februari 2020 lalu.
Baca: Bupati Deno Resmikan Program “Nera” Manggarai untuk 8 Desa di Cibal
Peresmian penyalaan listrik dengan program “Nera” Manggarai pada 8 desa tersebut berpusat di depan Gereja Paroki Beamese, Desa Beamese, Kecamatan Cibal.
Penulis: Ardy Abba