Ruteng, Vox NTT- Empat partai non seat mendukung pasangan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri) di Pilkada Manggarai 9 Desember 2020 mendatang.
Keempat partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Manggarai itu seperti Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Surat Keputusan (SK) dukungan diterima oleh bakal calon Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut di Sekretariat Pemenangan Paket Hery-Heri di Wae Palo, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Rabu (02/09/2020) lalu.
Kepada para awak media, Ketua DPC PKPI Kabupaten Manggarai Benediktus Rotok mengajak semua partai pendukung untuk bekerja sama dalam memenangkan paket Hery-Heri pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Menurut Tedi, paket Hery-Heri merupakan pasangan yang sangat serasi.
Hery Nabit, sebut dia, merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Ia sangat paham dengan kondisi masyarakat di Kabupaten Manggarai.
Hery Nabit kemudian didampingi oleh seorang birokrat tulen yang energik dan bersih dari catatan korupsi. Dia adalah Heri Ngabut.
“Mereka sudah menunjukan kualitas mereka dengan berhasil melakukan komonikasi dengan beberapa partai besar. Bahkan dengan partai-partai yang tidak memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten Manggarai,” kata Tedi.
Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Manggarai Hans Cengga dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya mendukung pasangan Hery-Heri atas kehendak masyarakat untuk perubahan.
“Parpol wajib mengakomodir aspirasi konstituen yakni perubahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Perindo Kabupaten Manggarai Kanisius Theobald Deki mengatakan, dukungan kepada pasangan Hery-Heri memiliki dasar pertimbangan yang matang.
Menurut Nick, salah satu dasar pemikiran Perindo berbasis pada visi partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu yakni mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan berbudaya.
“Kita membangun ekonomi menuju masa depan dengan cakupan global. Dengan status Labuan Bajo sebagai “super premium destination” ada multiplier effect bagi kabupaten-kabupaten lain di NTT. Kabupaten yang paling dekat adalah Manggarai,” terang dia.
Ia menuturkan, perlu stretegi baru untuk mengambil bagian dalam pembangunan ekonomi yang mem-backup pariwisata.
Menurut dia, Hery Nabit memiliki pengalaman belajar internasional di Belanda. Ditambahkan lagi ia bergiat dalam bidang pariwisata sebagai salah Direktur BOP (Badan Otorita Pariwisata) Labuan Bajo Flores).
Tak hanya itu dasar dukungannya. Menurut Nick, Partai Perindo telah melakukan survei di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai.
Nick mengaku rakyat Manggarai saat ini menghendaki perubahan di segala bidang kehidupan, bukan hanya infrastruktur tetapi juga sumber daya manusia dan mutu produk.
“Kami temukan belum maksimalnya implementasi program pembangunan di Kabupaten Manggarai. Predikat kota terkotor di Indonesia menjadi salah satu indikator bahwa pembangunan kita belum berfokus pada mutu kehidupan. Ruang-ruang untuk mengepresikan dimensi kejiwaan manusia pada seni dan olahraga belum mendapat perhatian. Stadion Golo Dukal misalnya dibiarkan telantar, padahal dibangun dengan biaya negara,” cetusnya.
Ketua PSI Kabupaten Manggarai, Edu Marut menjelaskan, pihaknya mendukung Paket Hery-Heri karena kesamaan visi-misi dengan PSI yakni dengan jargon perubahan.
Menurut Edu, kader PSI akan mengambil bagian dan siap bekerja keras untuk memenangkan pasangan Hery-Heri pada kontestasi Pilkada Manggarai 9 Desember mendatang.
“Semua kader PSI siap bekerja keras dan akan menjadi ujung tombak untuk memenangkan Paket Hery-Heri,” cetusnya.
Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengatakan, penambahan dukungan dari empat partai yang mengusung paket Hery-Heri merupakan sebuah energi positif.
“Gabungnya ke empat partai ini, maka jumlah partai yang mengusung paket Hery-Heri pada Pilkada mendatang sebanyak 10 partai,” ujarnya.
Menurut Heri, partai yang mendukung paket Hery-Heri di antaranya PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Garuda, Partai Perindo, PKPI dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Bagi kami apa itu perubahan? Pertama ya ganti bupati. Kalau sudah ganti bupati, ganti pula caranya, pertama olah dulu SDM paling tidak birokrasi, taruh orang hebat pada jabatan hebat supaya pelayanan itu maksimal itu akan teralir dengan baik, kedua cari duit,”
Ia menambahkan, apabila tidak ada anggaran untuk membangun daerah Manggarai, maka akan sulit mensejahterakan masyarakat. Apakah dana senilai Rp250 miliar untuk belanja publik bisa membangun jalan hotmiks yang sudah rusak di mana-mana.
“Karena itu kami berkomitmen bersama partai termasuk empat partai hari ini adalah jalan menuju perubahan,” beber dia.
Penulis: Ardy Abba