Kupang, Vox NTT – Sekolompok anak muda yang menamakan diri Katong Peduli Indonesia mengkritisi deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di Jakarta, beberapa waktu lalu
Kritikan Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) itu melalui aksi damai di Taman Nostalgia (Tamnos), Kota Kupang, Kamis (17/09/2020).
Aksi damai itu secara tegas menolak kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Indonesia.
Koordinator aksi Florianus Sambi Dede mengatakan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sekelompok orang telah mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau disingkat KAMI, di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, pada 18 Agustus 2020 lalu.
Menurutnya, kemunculan gerakan sekelompok orang yang menamakan diri KAMI ini menimbulkan kegaduhan politik, yang tentunya memecah belah masyarakat dalam pilihan dan kelompok.
“Hal ini dapat kita lihat fenomena deklarasi Kelompok KAMI, baik pasca Deklarasi KAMI di Jakarta maupun deklarasi KAMI dibeberapa daerah yang memunculkan polemik dan reaksi dari berbagai pihak,” katanya kepada wartawan di sela-sela aksi itu.
Kata dia, di tengah pandemi Covid- 19 yang terus memakan korban ini seharusnya menjadi momentum menyatukan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama agar negara secepatnya kembali pulih.
Ia menegaskan Katong Peduli Indonesia berpandangan bahwa memang benar setiap tindak kritis yang dilakukan oleh pihak manapun demi untuk menyelamatkan keindonesiaan kita, persatuan nasional kita.
Tetapi bagaimana pun juga penyampaian tindak kritik, koreksi atau apapun namanya tidak boleh menambah beban rakyat yang sudah berat seperti saat ini.
Menurut dia, deklarasi KAMI di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini tidak pantas. Mestinya di tengah pandemi seperti ini, segala tenaga dicurahkan bersatu padu untuk melawan pandemi.
“Ingat, karena pandemi, seluruh sektor kehidupan rakyat terutama di sektor ekonomi, rakyat (miskin)lah yang paling menanggung dampaknya,” tegasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba