Ruteng, Vox NTT- Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat telah secara resmi mengumumkan agar destinasi wisata Wae Rebo kembali dibuka.
Keputusan pembukaan kembali destinasi wisata Wae Rebo itu disampaikan Laiskodat ketika melakukan kunjungan kerja pada Minggu, 6 September 2020 lalu.
Namun, keputusan Laiskodat itu kemudian dibatalkan oleh seluruh warga Kampung Wae Rebo pasca melangsungkan musyawarah bersama pada Kamis, 10 September 2020. Musyawarah itu berlangsung di Rumah Adat Wae Rebo.
Dalam musyawarah bersama yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Wae Rebo itu telah menghasilkan sebuah kesepakatan bersama tentang penutupan kembali destinasi Wae Rebo.
Penutupan itu terpaksa dilakukan lantaran meningkatnya jumlah orang yang terpapar Covid-19.
Ketua Lembaga Pelestarian Budaya Wae Rebo Frans Munir, dalam keterangannya yang diterima VoxNtt.com, Senin (14/09/2020) pagi, menegaskan dirinya perlu mendengarkan kesepakatan warga Wae Rebo tentang penutupan kembali destinasi wisata Wae Rebo.
Frans menyatakan, walaupun dalam kunjungan kerja Gubernur Viktor telah membuka kembali obyek Wisata Wae Rebo, namun sebagai Ketua Lembaga Pelestarian Pariwisata Wae Rebo ia harus selalu mendengar suara masyarakat. Itu terutama untuk menutup kembali tempat itu selama Covid-19 mewabah.
Sementara itu, Walter Rahmat, tokoh muda yang juga sebagai petugas kesehatan di Wae Rebo mengaku di tempat tersebut memiliki kekurangan fasilitas kesehatan seperti Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19.
Walter pun menyatakan dirinya tidak siap menerima tamu untuk sementara waktu lantaran kekurangan APD.
Wae Rebo, jelas dia, merupakan tempat pariwisata yang sangat terkenal. Karena itu, jika tetap dibuka untuk umum di masa Covid-19 ini maka akan berdampak buruk. Sebab, fasilitas kesehatan seperti APD masih kurang memadai.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba