Menyambut HUT Kota Kefamenanu
Kefamenanu, Vox NTT-Rencana pemerintah kabupaten TTU menggelar pameran pembangunan dan expo menyambut HUT Kota Kefamenanu ke-98 menuai “banjir” protes hingga penolakan dari berbagai kalangan.
Protes dan penolakan tersebut dilakukan mulai oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten TTU, DPRD TTU, Polres TTU dan juga Kodim 1618/TTU.
Selain itu organisasi mahasiswa diantaranya GMNI dan PMRI pun telah menyatakan sikap menolak digelarnya agenda kegiatan tahunan tersebut.
Bahkan sesuai informasi yang berhasil dihimpun media ini, Uskup Atambua Mgr.Dominikus Saku, Pr pun telah menyatakan sikap menolak digelarnya kegiatan pameran tersebut.
Meski “dibanjiri” protes dan penolakan, Pemkab TTU tetap bersikukuh untuk menggelar kegiatan tersebut.
Itu ditandai dengan digelarnya acara pembukaan pameran dan expo yang digelar di lapangan Oemanu, Sabtu (19/09/2020).
Sesuai Protokol Kesehatan
Pantauan media ini, pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua DPRD TTU, Hendrikus Bana, Penjabat Sekda TTU, Fransiskus Tilis, sejumlah pimpinan OPD serta pimpinan BUMD/BUMN.
Pelaksanaan kegiatan tersebut tampak benar-benar dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Pada pintu gerbang utama, anggota Polres TTU dan Kodim 1618/ TTU tampak melakukan penjagaan dengan begitu ketat.
Setiap pengunjung yang hendak masuk ke area pameran, diwajibkan menggunakan masker. Sebelum masuk diharuskan mencuci tangan kemudian dites suhu tubuhnya.
Selain itu anak di bawah umur serta lanjut usia dilarang masuk ke arena pameran. Di setiap stand juga disediakan tempat cuci tangan bagi pengunjung.
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes kepada wartawan mengungkapkan dirinya mengajak semua pihak untuk menyamakan persepsi tentang penerapan new normal.
Perlu Kesamaan Pemahaman Tentang New Normal
Menurutnya penerapan new normal jika tidak dilakukan dengan aksi nyata hanya sebatas himbauan, maka hal tersebut tidak akan begitu diketahui dengan pasti oleh masyarakat.
Sehingga melalui kegiatan pameran pembangunan, tutur bupati Raymundus, juga menjadi sarana bagi pemerintah daerah untuk memperkenalkan ke masyarakat tentang penerapan new normal yang benar.
“Jadi kalau kita omong penerapan new normal tapi kemudian kita tidak melakukan kegiatan maka masyarakat tidak akan tahu yang dimaksudkan dengan new normal itu seperti apa,” tutur Bupati TTU 2 periode itu.
Bupati Raymundus menegaskan, dalam pelaksanaan kegiatan pada masa new normal ini, tidak membatasi orang untuk berkunjung namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Sehingga untuk penerapan protokol kesehatan, jelasnya, menjadi tanggung jawab penuh dari pelaksana kegiatan.
“Ini (Pameran) menjadi model (penerapan protokol kesehatan) untuk kita melaksanakan kegiatan yang lain. Kita lihat kegiatan sosial kemasyarakatan terjadi dimana-mana, ada orang pesta nikah, dansa, tanpa masker dan lain sebagainya itu justru yang melanggar dan itu yang harus kita perlahan-lahan menyampaikan kepada masyarakat Timor Tengah Utara untuk itu tidak boleh lagi,” tegasnya.
Sementara itu sesuai informasi yang berhasil dihimpun media ini, kegiatan pameran, expo dan pasar rakyat akan digelar mulai Sabtu (19/09/2020) hingga 22 September 2020.
Penulis :Eman Tabean
Editor: Irvan K