Labuan Bajo, Vox NTT-Anggota DPR RI, Benny K. Harman kembali melakukan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kegiatan sosialisasi saat ini dilakukan di Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat (19/9/2020).
Dalam sosialisasi ini, politisi senayan empat periode ini meminta masyarakat agar pemilukada kali ini dimaknai sebagai peluang untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Menurutnya, kesejahteraan dan kemajuan yang diimpikan masyarakat Manggarai Barat bisa tercapai bila rakyatnya berdaulat.
“Daerah ini akan maju dan sejahtera bila kedaulatan rakyat diwujudkan dalam musim pesta demokrasi ini. Kedaulatan rakyat artinya rakyat mempunyai otoritas atau kekuasaan dan menggunakan otoritas dan kekuasaan itu untuk menentukan pemimpinnya”, tegas wakil ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD).
BKH juga melanjutkan bahwa otoritas dan kekuasaan yang dimiliki rakyat itu jangan digadaikan kepada cukong saat pemilukada nanti.
“Otoritas dan kekuasaan yang dimiliki itu tidak boleh digadaikan kepada calon kepala daerah yang dibiayai cukong sebab kepala daerah yang dibiayai cukong tidak akan mandiri, menjadi pesuruh, dan mempunyai mental terjajah atau inlander. Bila kepala daerah yang terpilih itu adalah titipan atau perpanjangan tangan para cukong, maka jangan bermimpi daerah menjadi lebih maju dan sejahtera,” tegas Harman.
Sementara itu, salah satu peserta yang tak ingin disebutkan namanya dalam acara itu mempersoalkan politik uang yang begitu kuat sejak kepala daerah dipilih langsung rakyat.
“Politik uang begitu sering terdengar setiap pesta demokrasi pemilukada. Cara semacam ini melanggar hukum tapi rakyat justru senang dengan cara semacam ini,” katanya.
Ia menambahkan, politik uang bisa saja terjadi di Mabar ini.
“Saya khawatir politik uang terjadi di daerah ini dan bila ini terjadi, rakyat Manggarai Barat akan menderita miskin, terbelakang dan asing di negeri sendiri,” katanya.
Acara sosialisasi ini diikuti ratusan peserta. Mereka terdiri dari tokoh masayarakat, pendidik, pengurus partai, petani dan nelayan.
Kontributor: Willy K