Borong, Vox NTT- Tim geologi dari Kementerian ESDM melakukan penelitian kawasan bentangan alam karst (KBAK) di wilayah Luwuk dan Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Penelitian mulai Rabu, 23 September 2020.
Pantauan VoxNtt.com, tim geologi terbagi dalam dua kelompok. Mereka kemudian melakukan penelitian di sejumlah titik seperti sumber mata air, gua dan danau.
Penelitian ini pun tidak hanya di wilayah yang bakal dijadikan tambang batu gamping di Lengko Lolok dan pabrik semen Luwuk, tetapi juga di beberapa desa sekitar.
Di Kampung Luwuk, tim geologi meneliti sebanyak sepuluh titik. Kesepuluh titik itu terdiri dari sembilan sumber mata air plus sebuah gua bernama Gua Mata Wae yang berlokasi di perbatasan Luwuk dan Sirise.
Tim geologi yang berjumlah lima orang ini berjalan bersama dengan didampingi oleh perwakilan warga setempat berjumlah dua orang.
Sedangkan di Kampung Sirise yang lokasinya tidak jauh dari Luwuk, tim geologi meneliti di empat titik. Keempatnya itu adalah sumur bor.
Selain itu, tim geologi ini juga melakukan penelitian di tiga desa yakni, Desa Satar Padut, Satar Kampas dan Haju Wangi.
Tim ini berangkat dengan didampingi oleh perwakilan kader PMKRI Ruteng dan GMNI Manggarai berjumlah dua orang.
Di Desa Satar Kampas, tim Geologi meneliti di salah satu sumber mata air yakni di Kampung Mbijar.
Sedangkan di Desa Satar Padut, mereka meneliti dua sumber mata air yakni mata air Ciu dan mata air yang berlokasi pinggir kali Wae Emas. Mereka juga meneliti satu sumur di Desa Satar Padut tepatnya di Kampung Ntaur.
Setelah itu, mereka kemudian bergeser ke Desa Haju Wangi. Mereka meneliti sebuah danau bernama Tiwu Cewe.
Pada setiap sumber mata air itu, tim geologi mengambil air dengan menggunakan ember untuk diukur kadarnya.
Untuk diketahui, sebelum tim geologi melakukan penelitian di sejumlah titik-titik itu mereka sebelumnya menyambangi Kampung Lengko Lolok dan Luwuk pada Selasa, 22 September 2020.
Di Kampung Lengko Lolok dan Luwuk tim geologi ESDM diterima secara adat oleh warga setempat.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba