Kupang, Vox NTT – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Ngada, Kamis (24/09/2020).
Kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Kabupaten Ngada itu guna mendapat masukan terkait masalah pertanian yang menjadi bidang tugas komisi II DPRD NTT.
Saat tiba di Ngada, Komisi II diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paskalis Wale Bai.
Pada kesempatan itu, Kadis Paskalis menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Komisi II DPRD NTT.
“Selamat datang, kami bangga, apresiasi dan berterima kasih atas kunjungan ini, Komisi II DPRD NTT adalah mitra tani, sahabat tani, salam tani,” ucapnya.
Paskalis juga secara gamblang menggambarkan tantangan dalam komitmen membangun dunia pertanian.
Menurutnya, kondisi sektor pertanian yang tentunya tidak lepas dari kegiatan pendampingan oleh penyuluh.
“Kami memiliki 111 orang namun yang di lapangan cuma 97 orang yang menangani 207 desa sehingga kabupaten Ngada masih kekurangan 100 orang yang mana harapannya adalah setiap desa mempunyai 1 orang penyuluh,” katanya.
Kata dia, masalah lain yang dihadapi penyuluh adalah kesejahteraan.
“Biaya hidup dan honorarium belum mencapai UMR, pengganti transportasi masih kecil dan dari sisi pendanaan baik APBN, APBD provinsi dan kabupaten belum dianggarkan untuk peningkatan kapasitas SDM penyuluh serta hambatan pemasaran hasil dalam masa pandemi Covid-19,” papar Paskalis.
Usul lain yang di sampaikan paskalis adalah mengenai Tanam Jagung Panen sapi (TJPS), yang mana menurutnya lebih tepat adalah tanam jagung panen ternak.
“Karena bisa kasih babi, kasih kuda, bisa kasih ternak lainnya,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ermelinda Moi, turut memberikan masukan mengenai bidang perkebunan yang juga perlu menjadi perhatian oleh pemerintah yang mana sektor perkebunan mempunyai devisa yang lebih besar karena memiliki potensi perkebunan yang menjanjikan.
“Grand desainnya sudah ada tahun 2019 dan sudah di survei namun belum terealisasi. Calon Petani Calon Lahan (CPCL) sudah kami siapkan,” pinta Ermelinda.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT mengatakan masukkan yang disampaikan akan menjadi catatan bagi Komisi II terutama berkaitan dengan program-program yang ada di Provinsi NTT.
Kata dia, Ngada termasuk daerah yang menjadi prioritas program pertanian.
Patris berharap pemerintah kabupaten Ngada melalui dinas pertanian dapat membangun sinergitas dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT.
“Ngada akan mendapat kurang lebih 200 hektare untuk tanaman porang baik bibit dan pengolahannya, untuk itu perlu dipersiapkan secara baik zonasi nya guna pengembangannya,” kata politisi PDIP itu.
Pada kesempatan itu, Patris juga tidak lupa memberikan motivasi kepada para penyuluh yang hadir
“Petani pekerjaan sangat mulia. Pandemi ini membuat banyak hal terganjal atau stagnan namun pangan harus tetap menjadi ujung tombak khususnya dalam pandemi. akan semakin kacau jika krisis pangan juga. Untuk itu kita perlu berbangga menjadi petani,” tutup Patris.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba