Bajawa, Vox NTT- Dua pemuda asal Kabupaten Ngada nyaris adu jotos pada ruas jalan Bajawa – Poma, Jumat (25/09/2020) malam, sekitar pukul 20.15 Wita.
Keduanya sempat terlibat pertengkaran hebat sebelum akhirnya dilerai pengguna jalan lain.
Insiden adu mulut itu bermula ketika dua kendaraan roda dua yang saling beriringan itu mulai memasuki lokasi proyek pengerjaan peningkatan ruas jalan Bajawa – Poma, tepatnya segmen dua di dekat Jembatan Wulabhara.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Nunu Rada Bata dengan pagu anggran sebesar Rp10,7 miliar lebih itu, hingga kini dibiarkan tanpa ada aktivitas pekerjaan.
Disaksikan langsung VoxNtt.com, mula-mula sepeda motor Honda CBR tanpa nomor polisi yang berada di posisi depan tiba-tiba disalip kendaraan Honda Win yang dikendarai seorang pemuda.
Kondisi jalanan yang berdebu diduga menjadi pemicu amarah pemilik kendaraan Honda CBR. Saat kejadian pemuda itu sedang memboncengi seorang wanita bersama seorang bayi yang diperkirakan baru berusia 1 tahun.
Pemilik Honda CBR kemudian memacu kendaraannya untuk memperingatkan pemilik kendaraan Honda Win untuk melambat laju kendaraan dengan alasan debu. Namun rupanya pemilik Honda Win tidak terima dengan teguran itu.
“Ini jalan umum, bukan jalan pribadi,” kata pemilik kendaraan Honda Win yang kemudian dibalas dengan ancaman dari pemilik Honda CBR.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan setelah dilerai pengguna jalan lain.
Tomas, salah satu warga Poma meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTT segera memanggil direktur PT Nunu Rada terkait kondisi proyek itu.
Permintaan itu disampaikan menyusul kondisi proyek yang terbengkalai. Hal ini tentu saja sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama masalah kesehatan akibat debu dari material proyek.
“Pemprov NTT tolonglah, suruh ini perusahaan untuk selalu siram, kami yang rumah pinggir jalan ini, sudah tidak bisa tahan lagi dengan debu ini,” ujar Tomas.
Kadis PUPR Provinsi NTT Maksi Nenabu, beberapa pekan lalu sempat berjanji akan meneruskan materi konfirmasi VoxNtt.com kepada pengawas dinas yang ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan itu.
“Baik.. tq infonya. Sy teruskan ke petugas,” balasnya melalui pesan WhatsApp.
Hingga kini, belum ada informasi lanjutan terkait sikap tegas yang akan diambil Dinas PUPR Provinsi NTT terhadap kondisi proyek itu.
Sementara, Direktur PT Nunu Rada Bata, An Wijaya hingga kini belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba