Kupang, Vox NTT – Kota Kupang masuk dalam 14 daerah yang terancam mengalami kemarau panjang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mencatat dari 23 Wilayah Zona Musim (ZOM) di NTT terdapat 14 wilayah bakal terlambat memasuki musim hujan di tahun 2020 ini.
Ke-14 kabupaten/kota yang mendapat peringatan yakni, Kota Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.
Oleh karena itu, Pemerintah bersama DPRD Kota Kupang melakukan antisipasi sebagai tanggap darurat terhadap ancaman kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Jimy Didok, mengatakan dampak dari kemarau panjang adalah masalah kekurangan air bersih dan persoalan kekeringan.
Oleh karena itu, memasuki bulan Oktober 2020 mendatang telah disiapkan 500 tangki air untuk warga terdampak.
“500 tangki untuk masyarakat marginal, sebagai langkah upaya mengatasi kelangkaan air bersih,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (26/09/2020).
Ia mengatakan saat ini diajukan usulan anggaran senilai Rp1 miliar yang dibahas bersama DPRD dan pemerintah.
“Kita antisipasi ancaman kekeringan selama tiga bulan ke depan, kita masukkan dalam anggaran perubahan,” jelasnya.
Jimy juga mengungkapkan persoalan ancaman kekeringan ini dibahas bersama Banggar DPRD. Sebab persoalan kekeringan ini merupakan hal urgen yang harus ditangani dengan baik.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Kupang, Yuvensius Tukung, mengatakan dalam masa pembahasan kebijakan perubahan anggaran 2020 ini sangatlah tepat untuk diajukan usulan anggaran penanganan dampak bencana kekeringan akibat kemarau panjang.
Salah satunya adalah dengan menyuplai air bagi warga di berbagai wilayah kritis.
Menurutnya, selain menyuplai air, Pemkot harus dapat mengoptimalkan berbagai sumber air lainnya, misalnya Kali Liliba dan mata air Petuk yang hingga saat ini masih terus mengalir.
“Jadi kalau itu mempergunakan anggaran yang besar, maka prinsipnya kami di DPR itu tidak menjadi soal, kami sangat mendukung,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, mengatakan masalah kekeringan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kekeringan ini harus menjadi prioritas untuk ditangani.
“Postur anggaran ini kan masih dalam pembahasan, kalau memang terjadi seperti itu, maka namanya emergensi, kita bisa anggarkan itu,” pungkasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba