VoxNtt.com-Negara Vanuatu, jika dilihat dalam peta dunia terletak di sebelah timur Australia, bagian selatan Papua. Jika dilacak dalam Google Map, jarak Vanuatu dari NTT sekitar 5.033 KM.
Luas daratan negara kepulauan yang pernah jadi rebutan Inggris dan Perancis itu hanya sebesar 830 kilometer persegi atau hampir seluas kepulauan Maluku.
Negara ini berhasil melepaskan diri dari penjajahan Prancis dan Inggris pada 30 Juli 1980. Selanjutnya resmi bergabung ke PBB pada 15 September 1981.
Akhir-akhir ini, ‘si kecil cabe rawit’ yang gagah berdiri di tengah amukan samudra pasifik itu, ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi trending topic di Twitter. Tindak-tanduknya kerap membikin Indonesia meradang di kancah internasional.
Hal itu dipicu kegetolannya membela kemerdekaan serta menyoroti isu HAM yang terjadi di Papua Barat.
Vanuatu mulai dikenal gencar melancarkan kritikan ke Indonesia sejak tahun 2015 lalu. Kala itu, Perdana Menteri Vanuatu, Moana Carcasses Kalosil menyebut pelanggaran HAM oleh aparat keamanan terjadi di Papua Barat sejak penentuan pendapat rakyat yang digelar tahun 1969.
Dilansir dari Kompas.com, Moana mendesak pengawas HAM PBB, wartawan internasional, dan lembaga swadaya masyarakat yang peduli HAM untuk memperoleh akses ke Papua Barat.
Isu yang sama terus diungkit Vanuatu di hadapan Majelis atau Sidang Umum PBB hinga tahun 2020 ini.
“Ada pelanggaran hak asasi manusia terjadi di tengah-tengah kita. Orang-orang di Papua terus menerus menderita dari siksaan pelanggaran HAM,” ungkap Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman dalam pidatonya di sidang PBB pada Minggu (27/9/2020).
Pada tahun 2019 lalu, perwakilan Vanuatu bersama pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda bertemu Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (KTHAM) di Geneva, Swiss.
Pada kesempatan itu, Benny menyerahkan petisi rakyat Papua untuk penentuan nasib sendiri kepada KTHAM. Petisi itu berisi tanda tangan 1,8 juta orang Papua. Petisi itu diluncurkan sejak 2017.
5 Fakta Unik
Negara Vanuatu terlepas dari aksi kontroversinya memiliki fakta unik yang menarik disimak.
Pertama, Sering Dilanda Bencana
Vanuatu adalah negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 82 pulau vulkanik yang relatif kecil. Sebagian besar pulau-pulau itu curam, dengan tanah yang tidak stabil dan sedikit air tawar permanen.
Berdasarkan Laporan Risiko Global yang disusun oleh United Nations University for Environment and Human Security (UNU-EHS) pada tahun 2015 dan 2017, negara ini menempati rangking pertama dari 173 negara di dunia yang paling rentan dilanda gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, serta kenaikan air laut.
Negara berpenduduk sebesar 270 ribu jiwa ini juga pernah mendapat bantuan dari Indonesia pada Maret 2015 lalu. Indonesia memberikan bantuan senilai US$2 juta ke Vanuatu yang diterpa bencana badai topan Pam. Akibat dari bencana tersebut, sedikitnya 11 orang tewas dengan kerugian material yang cukup besar.
Kedua, Memiliki Keberagaman Budaya
Meski kecil, Vanuatu memiliki keberagaman budaya. Negara ini memiliki 113 bahasa berbeda dengan dialek yang tidak terhitung banyaknya. Ada tiga bahasa resmi di Vanuatu, yaitu Bislama, Perancis, dan Inggris.
Pada 2012, negara yang dibagi menjadi 6 provinsi ini, memiliki indeks pembangunan manusia sebesar 0,626, yaitu berada di peringkat 124 dari 187 negara.
Ketiga, Anti-Kolonialisme
Dilansir dari Tirto, politik luar negeri Vanuatu dipengaruhi oleh Partai Vanua’aku Pati (VP). Partai ini getol memperjuangkan pemerdekaan Papua.
Semasa penjajahan Inggris-Perancis, partai ini menggalang demonstrasi dan agitasi politik demi mendapatkan kemerdekaan. Berkat perjuangannya tersebut, VP memenangkan pemilihan umum 1979. Setahun kemudian, Vanuatu merdeka dan menjadi anggota Negara Persemakmuran Inggris.
Keempat, Reputasi Kanibalisme
Vanuatu di zaman dulu terkenal dengan daerah berbahaya karena melancarkan praktek kanibalisme. Kasus kanibalisme yang paling terkenal di Vanuatu adalah di tahun 1839 saat dua misionaris Inggris dibunuh dan dimakan penduduk lokal.
Kanibalisme juga terungkap pada tahun 2008 ketika jurnalis The Telegraph, menceritakan bagaimana seorang warga desa memberikan pelajaran cara memasak daging manusia dengan gamblang selama tur.
Kelima, Negara Paling Bahagia di Dunia
Meski rentan terhadap bencana alam, negara di kepulauan Pasifik ini merupakan salah satu tempat paling bahagia di dunia. Dilansir dari BBC Indonesia, semua tanah di Vanuatu adalah milik penduduk asli ‘ni-Vanuatu’ dan tidak dapat dijual kepada orang asing.
Survei tahun 2011 oleh Kantor Statistik Nasional Vanuatu (VNSO) mengungkapkan, masyarkat yang memiliki hak kepemilikan atas tanah, rata-rata, lebih bahagia daripada mereka yang tidak memilikinya.
Survei yang sama menemukan bahwa barang-barang seperti babi, ubi dan kava, tanaman Pasifik Selatan (sejenis tanaman lada yang kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan stres dan kecemasan) mudah diakses dan ditukar di Vanuatu tanpa uang. (VoN).