Betun, Vox NTT- Pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin (SN-KT) merupakan calon pemimpin yang sederhana dan sangat cocok untuk memimpin Kabupaten Malaka lima tahun ke depan.
Penilaian tersebut muncul dari mulut Bonafasius Bau, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Kobalima.
Ia mengatakan, kesederhanaan paket SN-KT bisa mengetahui kebutuhan dan keluhan orang-orang yang berkekurangan atau masyarakat kecil.
Menurut Bonafasius, pemimpin yang sederhana tentu saja bisa mengetahui cara memanfaatkan uang negara untuk kepentingan rakyat.
“Uang negara, uang rakyat tidak boleh dicuri. Karena masyarakat akan menderita,” ujar Bonafasius saat kampanye pasangan calon (paslon) Simon Nahak dan Louise Lucky Taolin di Namfalus, Desa Rainawe, Kecamatan Kobalima, Selasa (29/09/2020).
Ia pun meminta warga Kobalima agar bisa menjauhkan diri dari politik uang yang merusak demokrasi.
“Kita pilih pemimpin, jadi jangan mau dibodohi,” tandas Bonafasius.
Simon Nahak dalam orasinya mengaku sudah berkeliling dunia untuk belajar. Meski sepak terjangnya sudah jauh, namun ia berkomitmen harus kembali ke Malaka karena kecintaan akan tanah kelahiran.
“Saya anak petani. Saya kembali untuk bapak-mama agar kita sama-sama membangun Malaka ini. Kita membangun agar cukup makan-minum, cukup pendidikan, cukup sehat dan tahu adat-istiadat,” kata Simon disambut tepuk tangan meriah massa pendukung yang hadir.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan tidak ada pendidikan gratis di muka bumi ini. Pendidikan tentu saja membutuhkan biaya untuk mencapai kualitas yang memadai.
“Jangan kita teriak pendidikan gratis. Padahal dalam pelaksanaannya tidak gratis. Saya tidak ingin membohongi masyarakat,” kata Simon.
Ia pun berjanji paket SN-KT akan memberikan beasiswa kepada anak didik yang kurang mampu. Itu terutama anak-anak petani.
Menurut dia, anak petani yang sekolah sangat membutuhkan biaya yang cukup. Biaya pendidikan untuk menjawab kebutuhan perlu dialokasi sesuai kemampuan keuangan daerah.
Tak hanya itu, Simon menegaskan kepemimpinan Malaka ke depan harus terbuka dan merangkul semua kepentingan. Tidak boleh mengabaikan salah satu di antaranya, sebab warga Malaka secara keseluruhan membutuhkan perhatian.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba