Jakarta, Vox NTT-Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan pada Kementerian Pertanian (BKP Kementan) memberikan bantuan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kepada 14 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setiap kelompok itu mendapat bantuan senilai Rp75 juta. Total bantuan P2L kepada 14 KWT senilai Rp1.050.000.000 (Satu Miliar Lima Puluh Juta Rupiah).
“Pihak kami bekerja sama dengan BKP Kementan memberikan bantuan Pekarangan Pangan Lestari kepada 14 Kelompok Wanita Tani di NTT. Setiap KWT mendapatkan bantuan uang tunai senilai 75 juta rupiah. Jadi total bantuan P2L mencapai Rp1.050.000.000,” papar politisi muda PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema di Jakarta, Senin (28/09/2020).
Adapun rincian penerima bantuan P2L tersebar di sejumlah kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Sumba Barat Daya 3 KWT, Sabu Raijua 3 KWT, Kabupaten Belu 2 KWT, Timor Tengah Utara 2 KWT, Kabupaten Malaka 2 KWT, Sumba Timur dan Rote Ndao masing-masing mendapat 1 kelompok.
Ansy menjelaskan, alokasi Rp75 juta bagi setiap KWT digunakan untuk membiayai operasional penguatan ketahanan pangan dalam skala rumah tangga atau keluarga. Bantuan dikelola secara transparan dan profesional.
Bantuan langsung ditransfer ke rekening penerima, sehingga tidak ada manipulasi dan atau pungutan jasa administrasi.
“Bantuan P2L adalah uang rakyat yang langsung ditransfer ke rekening masing-masing kelompok penerima. Bantuan ini diberikan gratis, tidak ada pemotongan apa-apa. Saya tegaskan tidak boleh ada pihak-pihak yang melakukan pungutan atau meminta uang jasa administrasi,” tegas Ansy.
Ansy menceritakan, sejak awal pandemi Covid-19 dirinya termasuk anggota Komisi IV DPR RI yang sering mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rapat di Senayan, agar memberikan bantuan yang sifatnya konkret kepada keluarga petani. Petani harus dibantu agar mereka tetap kuat dan sehat, sehingga tetap produktif menanam selama pandemi Covid-19.
“Kami berpendapat bahwa selama pandemi petani harus diberikan bantuan yang sifatnya langsung, cepat, dan tepat sasar agar tetap sehat dan bugar bekerja sehingga produktivitas pangan semakin bisa ditingkatkan. Jadi, bantuan P2L merupakan respon konkret dari Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan bagi keluarga petani,” ujar Ansy.
Bantuan P2L berupaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan bagi rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Masyarakat dapat mengusahakan ketahanan pangan mulai dari keluarga. Diharapkan dengan memanfaatkan bantuan, KWT mulai menanam sayur-sayuran, tanaman obat, bawang dan aneka umbi di pekarangan rumah.
“Melalui P2L, kaum perempuan-ibu dapat diberdayakan untuk membantu ekonomi keluarga dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah. Perempuan memiliki peran sangat penting untuk menyokong ekonomi rumah tangga. Perempuan adalah benteng, pilar ketahanan ekonomi keluarga,” tambah Ansy.
Saat ini 14 KWT penerima bantuan sedang membuka bedeng dan mulai menanam berbagai jenis tanaman di pekarangan rumah. Ada KWT yang membuat kolam perikanan budidaya dan mulai menabur bibit ikan untuk dipelihara. Ansy berharap semangat, antuasiasme, dan kerja gotong royong kelompok penerima P2L terus ditingkatkan.
Anggota Komisi IV DPR RI itu mengaku sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat NTT yang telah memilih-memercayainya untuk menjadi wakil rakyat, juru bicara masyarakat NTT di Senayan. Inti dan tujuan politik adalah kerja nyata untuk membantu rakyat. Kekuasaan adalah alat untuk mewujudkan tujuan politik, yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Dengan menjadi anggota DPR, Ansy mengaku bisa mewujudkan cita-citanya untuk membantu banyak orang.
“Nominal bantuan P2L senilai Rp1 Miliar lebih itu sangat fantastis. Kalau bukan sebagai Anggota DPR RI, saya tidak mungkin bisa membantu rakyat NTT dengan uang sebanyak itu. Dengan berpolitik dan memiliki kekuasaan, saya bisa membantu lebih banyak masyarakat. Terima kasih kepada rakyat yang telah memilih-memercayai saya menjadi juru bicara masyarakat NTT di Senayan,” tutur Ansy.
Ansy juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Badan Ketahanan Pangan Kementan, Dinas Pertanian kabupaten penerima, para penyuluh, dan pihak-pihak yang terlibat dalam mengurus dan memastikan bantuan P2L ini sampai ke tangan keluarga petani.***