Ruteng, Vox NTT- Sejumlah pemuda asal Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai menggelar aksi kemanusian untuk kesembuhan Putri (4) dan Neira (2).
Dua bocah korban luka bakar asal Desa Kakor, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tersebut saat ini sedang dirawat di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Manggarai.
Para pemuda asal Mbaumuku yang tergabung dalam komunitas TXZMBAUMUKU87 kemudian tergerak hati untuk menyerahkan sejumlah uang dalam rangka meringankan beban biaya orangtua dari Putri dan Neira.
Ketua TXZMBAUMUKU87, Yosep Andreas Mbembok, mengatakan bantuan uang senilai Rp1.100.000 tersebut diserahkan langsung kepada orangtua Putri dan Neira di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Minggu (04/10/2020).
Baca Juga: Keuskupan Ruteng Apresiasi Semua Pihak yang Membantu Penggalangan Dana untuk Putri dan Neira
Andreas mengaku uang tersebut diperoleh dari hasil penggalangan yang dilakukan komunitas TXZMBAUMUKU87. Penggalangan berlangsung selama sehari di kompleks Mbaumuku, Kota Ruteng.
Baca Juga: Direktur RSUD Ben Mboi Ruteng: Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
Menurut dia, penggalangan dana dilakukan secara tulus untuk meringankan pembiayaan rumah sakit dari dua bocah korban luka bakar tersebut.
“Ini untuk kegiatan kemanusiaan dan tulus untuk membantu adik kami yang sedang dalam musibah. Mungkin tidak besar bantuan dari kami setidaknya kami bisa saling membantu,” kata Andreas kepada VoxNtt.com, Minggu sore.
Baca Juga: Bripka Andi Dharma: Saya Yakin, Ada Banyak Orang Baik di Belakang Saya
Ia mengharapkan agar kedua balita penderita luka bakar itu lekas sembuh sehingga bisa kembali bersama keluarga.
Ia juga mengharapkan uluran tangan kasih dari segenap orang muda Langke Rembong untuk membantu memberikan donasi kepada orangtua Putri dan Neira.
Baca Juga: “Kami Terpaksa Minta Pulang karena Tidak Punya Uang Lagi untuk Bayar Rumah Sakit”
“Besar juga harapan kami untuk pemuda-pemudi Langke Rembong untuk lebih respek lagi terhadap kegiatan aksi sosial, dan jangan berhenti sampai di sini saja untuk tetap saling peduli,” tutup Andreas.
Ibu korban, Lusia Diantri Heni (23), menyampaikan terima kasih karena telah bersedia membantu biaya pengobatan kedua anaknya.
Lusia mengaku tanpa belas kasihan dari segenap kelompok peduli, tentu saja mereka sangat kesulitan dalam membiayai pengobatan kedua anaknya.
“Untuk itu, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak,” tutur Lusia.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba