Bajawa, Vox NTT- Paulus Soliwoa, calon kepala daerah Kabupaten Ngada petahana, digadang-gadang akan kembali mengulangi kesuksesannya sebagai Bupati dalam konstelasi politik Pilkada 2020.
Di Pilkada Ngada 2020, Paulus Soliwoa menggandeng Gregorius Upi Dheo sebagai calon Wakil Bupati dengan nomor urut 3. Pasangan akrab dengan sebutan PS-GUD ini diusung dua partai yakni Demokrat dan NasDem.
Sebagai calon petahana, keberhasilan menjalankan program pemerintah selama memimpin daerah akan menjadi bahan kampanye yang tentunya sudah dinikmati rakyat. Demikian kata Pengamat hukum tata negara UGM Zainal Arifin Mochtar, seperti dilansir kompas.
Menurut Zainal, sangat wajar bila seorang calon petahana mengatakan sudah melakukan. Petahana pun akan mempertahankan keberhasilan sebagai modal kampanye.
“Kalau petahana mengatakan kami sudah lakukan dan kami akan lanjutakan, itu bukan masalah, karena pada dasarnya itulah keunggulan calon petahana,” katanya.
Dalam pemaparan program kerja saat debat kandidat putaran pertama di Auditorium Jhon Tom Bajawa pada 2 Oktober kemarin, Paulus Soliwoa membeberkan sejumlah capaian kinerja kerjanya, baik selama 8 tahun menjadi Wakil Bupati Ngada mendampingi Marianus Sae hingga selama dua tahun menjadi Bupati.
Keberhasilan itu di antaranya, sukses membangun 723,7 kilometer jalan kabupaten dan hingga kini tidak ada lagi daerah terisolasi.
Dalam urusan pengelola keuangan, Kabupaten Ngada di bawah kepemimpinan Soliwoa berhasil mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
Itu artinya, Paulus Soliwoa telah sukses sebagai pemimpin Ngada dalam mengelola keuangan negara yang berdasarkan standar kewajaran laporan pada empat kriteria.
Keempatnya yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal.
Capaian lainnya yakni telah memberi bantuan perumahan kepada masyarakat Ngada sebanyak 2.074 unit, pemberian bantuan instalasi listrik gratis kepada dua ribuan rumah, pemberian bantuan beasiswa kepada pelajar dan tenaga kesehatan, serta merekrut 850 orang guru dan 370 orang tenaga bidan dan perawat menjadi tenaga kontrak daerah.
Dari sejumlah capaian itu, wajar saja jika Paulus Soliwoa mendapat penghargaan dari Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Indonesia atas capaian dan inovasi daerah dalam melaksanakan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, peningkatan indeks pembangunan manusia sekaligus menurunkan angka penderita stunting secara drastis.
Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Ngada Herman Arnoldus Pinga Pullu mengatakan, pembangunan di wilayah itu merupakan sebuah proses panjang yang harus dilakukan secara berkesinambungan.
Itu artinya, bila pemimpin terus diganti dengan alasan politik, maka risikonya akan berdampak langsung pada perubahan skema kerja pemimpin baru, di mana Bupati terpilih nantinya masih tetap akan melanjutkan program kerja dari Bupati sebelumnya.
“Fakta menunjukkan bahwa karena alasan politik maka proses kesinambungan pembangunan akan mengalami kendala karena pemimpin baru kerap tak mau menjalankan program kerja yang sudah ditetapkan oleh pemimpin terdahulu,” kata pria yang akrab disapa Ey itu.
Untuk itu, dia berharap warga Ngada untuk tetap memilih paket PAS-GUD dengan mencoblos nomor 3 agar proses pembangunan yang sudah direncanakan tetap berkelanjutan.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba