Labuan Bajo, Vox NTT- Jika banyak anak-anak komunitas motor lain menyambut Hari Sumpah Pemuda melakukan konvoi keliling kota atau hal lain, berbeda dengan Komodo Rider Community (KRC) Labuan Bajo.
Komunitas motor yang berbasis di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat itu lebih memilih melakukan kegiatan sosial berupa aksi donor darah gratis menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang.
Kegiatan aksi donor darah ini berlangsung sehari di lantai 1 Kantor Bupati Mabar pada Kamis (22/10/2020).
Aksi sosial tersebut diinisiasi oleh PT SCM bersama Inspire dan didukung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di 58 kota/kabupaten. Kegiatan juga melibatkan 492 komunitas dan 112 karang taruna.
Ketua KRC Labuan Bajo Taufik Patasun mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Sebagai pemuda yang berenergi, KRC Labuan Bajo turut ambil andil berbakti untuk negeri dengan kegiatan ini,” ungkap Taufik kepada VoxNtt.com.
Selain itu, aksi donor darah ini merupakan bagian dari program Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur yang ikut dalam kegiatan pembuatan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Rekor MURI pertama adalah donor darah oleh komunitas terbanyak dan Rekor MURI kedua bertajuk donor darah oleh karang taruna terbanyak,” jelas Taufik.
Taufik menjelaskan, tema dalam kegiatan ini yaitu “Bakti Pemuda, Setetes Darah untuk Negeri”. Sehingga penekanannya lebih pada gerakan kemanusiaan.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama, karena setetes darah sangat berarti bagi kehidupan,” tegasnya
Taufik mengatakan, persoalan yang sering terjadi di Labuan Bajo saat ini yaitu sulitnya mendapatkan darah untuk pasien yang sakit dan membutuhkan darah.
“Ada keluarga yang sakit dan butuh donor darah, sangat sulit untuk mencari pendonor. Bahkan diinformasikan lewat media sosial seperti facebook untuk mencari pendonor,” jelasnya.
Dia berharap, aksi donor darah yang telah dilakukan, kiranya memberi stok darah bagi masyarakat yang sedang sakit dan membutuhkan darah.
KRC ingin mengubah stigma masyarakat, bahwa komunitas motor itu selalu berkaitan dengan sifat arogansi, kasar, dan stigma negatif lainnya.
Menurut dia, hal itu sudah melekat dan tertanam pada cara berpikir masyarakat umumnya.
“Akan tetapi kami mau mengubah itu semua. Kami komunitas motor KRC ingin bersahabat dengan siapa saja dan intens bergerak di bidang sosial. Kami juga peduli dengan sesama,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba