Kupang, Vox NTT-Anggota DPR/MPR, DR. Benny K.Harman, SH dalam dengar pendapat dengan tokoh masyarakat Desa Tondong Belang di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat meminta masyarakat untuk sungguh-sungguh mempersiapkan diri menyongsong Labuan Bajo sebagai daerah pariwisata.
“Kebijakan pemerintah menetapkan Labuan Bajo sebagai daerah wisata premium bukan isapan jempol. Ini sesuatu yang serius. Keseriusan pemerintah ini harus direspons dengan serius pula oleh masyarakat”, ungkap Benny yang sering disapa BKH pada jumat, 23 Oktober 2020 di depan para tokoh masyarakat tersebut.
BKH melanjutkan bahwa salah satu yang perlu direspons dari kebijakan pemerintah ini adalah dengan mengelola tanah-tanah kosong yang ada.
“Masih banyak tanah kosong yang belum diisi dengan kegiatan yang mendukung pariwisata di wilayah kita ini. Tanah-tanah kosong ini masih banyak. Jangan sampai mubazir. Kalo mubazir itu artinya kita tidak menangkap peluang dari kebijakan yang dibuat oleh pwmerintah”, tegasnya.
Karena itu, BKH menyarankan agar tanah-tanah kosong ini dikelola dengan baik agar benar-benar bermanfaat untuk kemajuan diri, keluarga dan pembangunan.
BKH mengambil contoh apa yang dilakukan dirinya di Melo atau Culu yang berjarak sekitar 15 menit dari Labuan Bajo.
“Ini sebelumnya tanah kosong. Tapi kini saya menanam 1000 (seribu) pohon durian musangking. Saya sebagai pejabat tidak bisa lagi hanya sekedar omong, tapi harus memberi contoh di depan. Ing ngarso sung tulodo kata Ki Hajar Dewantoro dulu,” ujarnya.
Kail untuk masyarakat sekarang ini tidak ada gunanya lagi kalo tidak disertai dengan tindakan menangkap ikan. Kail harus diberikan tetapi cara menggunakan kail juga harus dipraktekkan, demikian ungkap BKH di depan para tokoh tersebut.
Akhirnya BKH berharap agar apa yang dilakukannya dapat menjadi contoh dan insipirasi bagi masyarakat manggarai secara umum. (LA/VoN).