Kupang, voxntt.com-DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadikan Badan Saksi sebagai organ permanen untuk mengawal dan menjaga suara Gplkar dalam setiap hajatan politik.
Di DPD I Golkar NTT, organ vital ini dipercayakan kepada Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT, Mohammad Ansor sebagai Kepala Badan Saksi dan Nixon P. Y. Mesakh sebagai sekretaris.
Selama dua hari sejak Jumat 30 Oktober hingga Sabtu 31 Oktober 2020, Badan Saksi Partai Golkar Provinsi NTT bekerja sama dengan Tim Trainer CBS menggelar Rapat Koordinasi dan Training Of Trainer (TOT) untuk sembilan Kabupaten di NTT yang bakal melakukan pemungutana suara Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika membuka Rakorda dan TOT Badan Saksi Partai Golkar Provinsi NTT di Sahid T-More Hotel, Jumat (30/10/2020) mengatakan, jika pola yang dilakukan melalui TOT ini bisa diserap dengan baik dan dipraketkan dengan maksimal maka akan membawa hasil yang optimal bagi Partai Golkar.
“Suara untuk semua pasangan calon yang kita usung akan terjaga dengan baik, maka akan menjadi model kita menuju kontestasi politik kedepan seperti Pilgub, Pileg dan Pilpres 2024. Dan inilah pertama kali sejak saya berpartai di Golkar pada tahun 2005,” kata Melky Laka Lena.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu mengatakan, Partai Golkar sangat serius dalam mempersiapkan penanganan saksi.
“Kita saat ini mempersiapkan saksi yang terstruktur, sisitimatis dan masif dan apabila bisa diserap dengan baik maka menjadi bahan kita menju hari H di setiap TPS agar lebih baik. Ini kerja sangat konkrit, karena langsung per TPS,” ujarnya.
Direktur Wilayah Bada Saksi Nasional Wilayah NTT DPP Partai Golkar, Idris PB mengatakan, problem dari waktu ke waktu di Partai Golkar adalah keberadaan saksi yang kerap menjadi masalah di TPS ketika hajatan politik. Dikatakannya, untuk sembilan Kabupaten di NTT yang menyelenggarakan Pilkada, kehadiran Badan Saksi menjadi penting untuk semua tingkatan agar suara partai Golkar terjaga dan terkawal dengan baik.
“Saya mengikuti beberapa kali presetanse hasil survey untuk Pilkada di NTT hasilnya sangat bagus. Bahkan sesuai optimisme Ketua DPD I Golkar NTT, kita bisa menang 60-70 persen di 9 Pilkada di NTT. Tentunya jika bekerja sama dengan badan saksi dengan baik maka kemenangan akan lebih maskimal dan badan saksi ini bukan hanya menjadi relawan kita di TPS tetapi juga bisa menjadi penggerak kemenangan Golkar di setiap TPS. Itu harapan kita dan terlebih harapan Bapak Ketua Umum DPP Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto,” ujar Idris.
Dikatakan, terget partai Golkar ke depan adalah menang di Pilkada 70 persen, menang di Pileg dan menang di Pilpres 2024.
“Ini target yang harus dicapai dengan kerja-kerja politik yang berjalan dengan Badan Saksi yang bisa menjaga dengan serius suara partai Golkar di setiap TPS karena saksi menjadi instrumen yang sangat penting untuk menjaga dan mengawal suara Golkar,” katanya.
Kepala Badan Saksi DPD Partai Golkar Provinsi NTT, H. Ir. Muhammad Ansor mengatakan, kehadiran Badan Saksi bagi Partai Golkar sangat tepat karena dalam waktu dekat akan digelar Pilkada di 9 Kabupaten di NTT. Dikatakannya, setelah Bapilu bekerja keras untuk menyiapkan beragai strategi pemenangan paket calon yang diusung Partai Golkar, kadang kala selalu kecolongan dalam urusan saksi.
“DPP Partai Golkar membentuk dua Lembaga yaitu Bapilu dan Badan Saksi dengan kelembagaan yang permanen untuk tidak saja mengawal suara Golkar, tetapi juga bisa dioptimalkan pada hari-hari menjelang pemungutan suara untuk bisa membantu pemenangan di TPS yang bersangkutan untuk memperkuat pasangan calon yang diusung Golkar,” kata Mohammad Ansor.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT ini mengatakan, perekrutan saksi akan dilakukan mulai sekarang untuk menyambut Pilkada di 9 Kabupaten di NTT.
“Dari sekarang kita rekrut agar bisa punya kesempatan untuk melakukan penguatan tentang latar belakang dan pemahaman tentang regulasi serta militansinya terhadap Golkar. Dengan demikian kita masih punya cukup waktu untuk mengganti saksi jika ada aspek tertentu yang kita nilai tidak pantas,” sebut Ansor yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT itu.
Dikatakan Ansor, setelah penyelenggaran Pilkada di 9 Kabupaten di NTT selesai, maka dilakukan evalusia terkait saksi mana saja pelru dipertahankan untuk dipersiapkan lagi pada hajatan politik lainnya yang akan datang.
Pembukaan Rakor dan TOT Badan Saksi Partai Golkar Provinsi NTT itu dihadiri para Bandan Saksi yang masing-masing berjumlah tiga orang dari 9 Kabupaten di NTT yang menyelenggarakan Pilkada yaitu Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Timur, Manggarai Barat, Manggarai dan Ngada.
Turut hadir Sekretaris DPD I Golkar NTT Dr. Inche Sayuna, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar NTT, Felix J. Pulu dan anggota Aloysius Dando serta Thony Kleden, Ketua Bapilu Golkar NTT Frans Sarong, Ketua DPD II Golkar Kabupaten Belu Yohanes Jefry Nahak serta para pengurus Organisasi Didirikan dan Mendirikan Partai Golkar, juga para Pengurus DPD I Golkar NTT. (VoN)