Labuan Bajo, Vox NTT-Meski telah ditetapkan menjadi destinasi pariwisata super premium, persoalan air bersih masih menjadi keluhan utama warga Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat.
Warga bahkan mengaku bosan membicarakan isu air bersih lantaran selalu luput dari perhatian pemerintah.
Kebosanan itu salah satunya diungkapkan Yustinus Tanggu, warga Sernaru Labuan Bajo. Kepada VoxNtt.com, ia mengaku air di rumahnya jarang keluar. Kalau pun keluar debitnya sangat kecil.
BACA JUGA: Proyek Air Minum 2,6 Miliar di Labuan Bajo Tidak Sampai pada Tahap PHO
“Kalau tidak salah jadwalnya Senin Kamis, tapi keluarnya seperti ekor tikus. Kita malas juga omong air di Labuan Bajo,” ungkapnya saat ditemui VoxNtt.com di Labuan Bajo Rabu (04/11/2020).
Yustinus mengaku, akibat air yang jarang keluar, untuk kebutuhan keluarga sehari-hari keluarganya terpaksa merogoh kocek untuk membeli air tangki.
“Kami beli air pakai tangki. 1 tangki itu harganya 100 ribu hanya 1800 liter. Dan itu pemakaiannya hanya 1 minggu untuk cuci, masak, dan mandi. Sementara air minum kami beli air pakai galon,” ujarnya.
Kota Labuan Bajo Darurat Air Bersih, Dimana PDAM Wae Mbeliling?
Jika dikalikan dalam 1 bulan, dirinya mengaku menghabiskan Rp. 400 ribu untuk kebutuhan air bersih.
“Kalau air keluar lancar tidak mungkin biayanya sampai 400 ribu. Kadang-kadang kami sedih juga pakai beli air,” ungkapnya.
Dirinya berharap agar masalah air di Labuan Bajo dapat diatasi segera, agar masyarakat tidak membeli air dengan biaya yang mahal.
Sementara itu, Direktur Perumda PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo Aurelius Hubertus Endo mengatakan, jika ada keluhan pelanggan di Kantor PDAM memiliki prosedur pengaduan.
“Jika ada yang mengeluh, coba datang di Kantor dan bertemu pegawai kami. Kami akan tunjukan data. Karena kita harus bicara data,” ungkapnya saat ditemui VoxNtt.com di ruangan kerjanya Rabu (04/11/2020).
Dirinya menjelaskan, data setiap tahunnya, debit air untuk kebutuhan masyarakat Labuan Bajo terus meningkat.
Untuk tahun 2021 jelasnya, PDAM akan menargetkan 100 liter per detik untuk kebutuhan air di Labuan Bajo
“Tahun ini sudah mulai dalam pengerjaan sumber air Wae Mese 2. Jika itu rampung pada tahun 2021, maka kita akan punya 100 liter perdetik untuk kebutuhan air di Labuan Bajo,” tuturnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Irvan K