Ende, Vox NTT-Hari semakin sore, cuaca mendung pun mulai menutup kampung Waturaka. Tidak asing lagi, kampung yang terletak di kawasan Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT itu memang menyimpan banyak obyek wisata. Ada tempat pemandian air panas, ada keindahan persawahan dan kawah uap serta air terjun yang mempesona.

Oleh orang di sana, obyek wisata air terjun itu dinamakan Muku Reba. Lokasinya memang di luar kawasan pemukiman Waturaka yang jaraknya bisa mencapai 1500 meter.

Air terjun (waterfall) Muku Reba memang menyimpan keindahan yang luar biasa. Itulah sebabnya kami berinisiatif ke sana.

Inilah penampakan air terjun Muru Keba di Waturaka Ende (Foto: Ian Bala/Vox NTT)

Kami menempuh perjalanan lebih dari satu jam dari tempat penginapan di Waturaka. Dengan berjalan kaki lewat saluran irigasi, menyusuri hutan yang rindang dan melewati kali yang tidak begitu ekstrem, lalu kami pun tiba.

Secara kasat mata air terjun itu memang belum terjamah, airnya jernih, udara segar, bersih, sepi, sangat cocok untuk mengistirahatkan sejenak dari rutinitas.

Pemandangan asri lengkap dengan pepohonan hijau membuat air terjun ini primadona dan oasis. Memiliki karakter bertingkat menyatu dengan belantara hutan hingga suasana benar-benar memikat hati dan rasa.

Para pengunjung sedang melintas jembatan bambu menuju air terjun Muru Keba

Air terjun Muku Reba tampaknya sangat tinggi diperkirakan mencapai 60-an meter. Jika dipandang jauh rupanya air sedang jatuh dari langit. Airnya jatuh memecah di permukaan tebing memercik di kawasan itu.

Marselinus Satu, warga Waturaka sedang menjelaskan kondisi kawah uap

Hanya saja belum ada kolam sebagai tempat penampung air di kawasan itu. Jika anda ingin mandi, berdiri saja di dinding tebing itu.

Kawah Uap

Tak jauh dari obyek wisata air terjun itu, ada boleh menyaksikan kawah uap. Kawah itu dinamakan Petu Lemba, sebuah kawah yang mengeluarkan uap putih dan air panas berkeruh.

Kawah uap Petu Lemba berada persis di lereng Gunung Kelimutu yang tidak jauh dari obyek wisata air terjun Muru Keba

Menurut warga setempat Marselinus Satu, kawah Petu Lemba baru muncul belasan tahun yang lalu. Kawah itu muncul berpindah-pindahan.

“Iya kawahnya pindah-pindah. Dulu ada kawah Mutu Lo’o, lalu pindah lagi ke sebelah atas. Muncul air panas dan uap putih,” kata Marselinus.

Sekadar informasi, berdasarkan penelitian Badan Geologi yang dilansir melalui situs geologi.esdm.id menyebutkan kawah tersebut berada persis di lereng Gunung Kelimutu bagian timur. Kawah itu muncul kemungkinan akibat dari kebocoran danau Kelimutu.

Kawah uap Mutu Lo’o tampak sudah kering dan tidak beraktivitas lagi

Kemudian munculnya aktivitas vulkanik berupa air panas dan titik solfatara atau sumber gas belerang. Hasil penelitian itu menyebutkan suhu air panas mencapai 87,1 derajat celsius sedangkan suhu solfatara lebih tinggi mencapai 96, 4 derajat celsius.

Kawah itu muncul kemungkinan pengaruh dari aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu. Kondisi ini tidak mempengaruhi aktivitas masyarakat setempat termasuk wisatawan.

Para pengunjung boleh menyaksikan kondisi kawah beruap putih di lereng Gunung Kelimutu itu. Namun, disarankan agar tetap waspada dan berhati-hati.

Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba