Kupang, voxntt.com-La Moringa NTT menggelar penyuluhan stunting untuk puluhan Balita yang didampingi orangtuanya di Posyandu Cabang Air, Oebobo, Kota Kupang, NTT pada Jumat 7 November 2020.
Kegiatan penyuluhan ini berisi pendidikan kepada masyarakat untuk mengatasi dan mencegah stunting sejak anak masih di dalam kandungan.
Anak Timor Hitz Creative sebagai salah satu komunitas anak muda yang peduli pada perkembangan generasi muda NTT turut diundang untuk ikut berkontribusi.
“Stunting di NTT sangat tinggi dan ini bisa membuat pincang perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT yang nota bene adalah generasi muda. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi penting dalam upaya memerangi stunting,” kata Pius bria dari Pihak Anak Timor Hitz Creative.
Terkait penyuluhan yang bertema La Moringa Fights Stunting ini, dr. Andre Hartanto, Sp.OG dari La Moringa menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program La Moringa NTT untuk memerangi stunting.
Masyarakat diajak untuk lebih banyak mengonsumsi kelor yang merupakan produk utama La Moringa, karena kelor sendiri merupakan salah satu sayuran yang mengandung gizi tinggi. La Moringa sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang entrepreneurship.
“Oleh karena itu kami berkewajiban turut mengambil bagian dalam memerangi stunting di NTT,” ujar dr. Andre.
Senada dengan dr. Andre, Ibu Siska sebagai Ahli Gizi menandaskan bahwa gizi merupakan hal yang penting dalam memerangi stunting, maka satu frekuensi dengan program yang dijalankan La Moringa NTT.
Sementara dr. Erlin dari Pihak Puskesmas Oebobo menambahkan, proses memerangi stunting harus dimulai dari proses kehamilan sehingga pola hidup bersih menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
Permasalahan Stunting di Nusa Tenggara Timur memang masih tinggi. Dilansir dari gatra.com pada Agustus 2020 lalu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Mese Ataupah menjelaskan bahwa angka stunting di NTT masih mencapai 27,5 persen dengan kasus meninggal sebanyak 57 orang.
Angka ini masih di atas toleransi WHO yang menargetkan untuk gizi buruk 10 persen dan stunting 20 persen. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi NTT menargetkan angka stunting dapat diturunkan sampai 10 persen.
Menanggapi angka stunting yang masih tinggi di Indonesia secara keseluruhan, pemerintah sendiri telah mengeluarkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting yaitu 1) komitmen dan visi kepemimpinan, 2) kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, 3) konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa, 4) gizi dan ketahanan pangan, dan 5) pemantauan dan evaluasi. (VoN)