Labuan Bajo, Vox NTT-Drone untuk pertanian Manggarai Barat (Mabar) yang dikendalikan dengan remote control menjadi salah satu program terobosan Edi Endi dan Yulianus Weng (Paket Edi-Weng).
Keduanya akan memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan efektivitas di bidang pertanian dan perkebunan.
Tingkat laju pertumbuhan pertanian dan perkebunan di Mabar memang mengalami perlambatan dalam 5 tahun terakhir.
Selain karena alih fungsi lahan dan tidak dioptimalisasikannya lahan-lahan potensial, pergerakan tenaga kerja ke industri jasa juga menjadi penyebab menurunnya kontribusi sektor pertanian dan perkebunan.
Agar sektor pertanian dapat menunjang pariwisata super premium di Labuan Bajo, paket Edi-Weng akan menggunakan drone pupuk dan obat hama. Teknologi ini menjadi pilihan utama jika keduanya terpilih.
“Ini akan sangat membantu untuk efektivitas dan efesiensi,” kata Edi kepada dalam rilis yang terima VoxNtt.com, Sabtu (7/10/2020).
Dengan menggunakan drone, petani dapat mengendalikannya sendiri. Hanya dengan memanfaatkan 15 liter air, para petani dapat menyemprot luas lahan pertanian 1-2 Ha dalam waktu 15 menit.
Mesin pintar juga merupakan salah satu terobosan Edi-Weng. Mesin pintar pertanian memiliki keunikan dengan sistem multifungsi. Mesin ini dapat digunakan untuk mengolah padi tanpa mengeluarkan sekam atau sampah gabah.
Padi yang digiling menggunakan mesin ini limbahnya langsung menjadi dedek atau bekatul. Hasil gilingannya pun sangat bersih hanya dalam sekali giling.
“Dengan bantuan teknologi pertanian pintar, memungkinkan biaya produksi menjadi lebih rendah,” kata Edi.
Edi Endi mengaku, program drone hama dan pupuk serta mesin pintar dapat mengurangi biaya produksi hingga 10% dan mengatasi dampak dari adanya pegeseran tenaga kerja ke sektor industri jasa.
Edi-Weng yakin, dengan drone dan mesin pintar, tingkat produktivitas pertanian Mabar akan meningkat signifikan.
“Produktivitas pertanian yang meningkat tentunya sejalan dengan program pusat untuk ketahanan pangan di tengah pandemi, kami juga akan membawa kedaulatan pertanian di Mabar sehingga bisa menjadi penopang pariwisata super premium dan peningkatan pendapatan daerah,” jelasnya. (VoN).