Labuan Bajo, Vox NTT-Menjelang pemungutan suara 9 Desember 2020, isu-isu murahan mulai menyerang pasangan momor urut 4 yakni Adrianus Garu-Anggalinus Gapul (paket AG).
Isu-isu tersebut disebarkan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab, yang mulai cemas akan meluasnya dukungan masyarakat kepada paket AG di Pilkada Manggarai Barat (Mabar).
“Itu semua isu murahan yang sengaja dimainkan untuk menggerus dukungan kepada Paket AG,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Gusti Lesek dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Minggu (07/11/2020).
Gusti mengatakan, dukungan masyarakat Mabar kepada paket AG semakin meluas dan masif. Mereka sangat mengagumi figur Andre Garu dan Anggalinus Gapul yang rendah hati, cerdas, ramah dan dekat dengan masyarakat.
Melihat kedekatan paket AG dengan masyarakat Mabar, maka munculah berbagai isu untuk mendiskreditkan pasangan ini.
Isu yang sangat masif beredar di tengah masyarakat Manggarai Barat menjelang pemilihan pada 9 Desember 2020 yakni paket AG adalah paket bayangan.
Isu ini sempat meresahkan seluruh masyarakat, kader partai dan simpatisan paket AG, walau belakangan mereka sadar bahwa itu sengaja dimainkan oleh orang lain.
“Saya pastikan, paket AG bukan paket bayangan. Isu itu tidak benar. Sekali lagi itu tidak benar. Isu itu disebarkan oleh orang-orang yang kalah, orang-orang yang mulai cemas, dan oleh orang-orang yang tidak mengenal demokrasi yang beradab,” katanya.
Gusti menegaskan, siapa saja yang menyebarkan isu ini, itu artinya mereka telah kehabisan cara untuk mendapat simpatik massa atau dukungan masyarakat. Mereka mulai cemas dengan meluas dan meningkatnya dukungan untuk paket AG.
Selain itu, memainkan isu murahan adalah salah satu bentuk kemunduran berpikir dalam berpolitik dan berdemokrasi.
“Karena itu sebagai masyarakat yang cerdas agar jangan percaya dengan isu murahan ini. Ini adalah bentuk pendidikan politik yang sesat dan kurang edukatif. Pilkada Mabar adalah pilkada yang bermartabat. Kita ingin menghadirkan pemimpin yang bersih dan adil,” kata politisi Partai Hanura itu.
Gusti berharap, masyarakat Mabar bisa menjadi contoh berdemokrasi yang beradab dengan mengedepankan politik adu gagasan. Pertarungan gagasan dan program harus menjadi hal yang utama, bukan sebaliknya menyebarkan isu yang tidak mendidik masyarakat.
10 Program
Manggarai Barat adalah satu-satunya kabupaten premium di NTT. Artinya, orang yang pantas menjadi nomor satu di Mabar adalah mereka yang berkualifikasi premium juga.
Berkualifikasi premium artinya sang pemimpin harus cerdas, memahami masalah, mendengarkan masyarakat, rendah hati, mampu mengeksekusi, memiliki jaringan yang luas dan sebagainya.
“Semua kualifikasi itu ada pada figur Paket AG. Ia cerdas, ramah, rendah hati dan memiliki jaringan yang luas, baik nasional dan internasional. Jaringan ini sangat penting untuk membangun Mabar lima tahun mendatang. Itulah yang membuat ada sebagian kelompok orang cemas dan mulai menyebarkan isu murahan dan tidak berdasar,” kata Gusti Lesek.
Paket AG sangat serius membangun Mabar menjadi lebih baik. Bukti keseriusan itu tertuang dalam 10 Program kerja paket AG yang sudah disebarluaskan ke masyarakat. Paket AG siap mempertanggungjawabkan programnya kepada masyarakat dan terbuka untuk publik.
Selain itu, tagline paket AG adalah Ase Kae Dite Taung. Ahe Kae Dite Taung. Artinya kita semua bersaudara. Tidak boleh saling menghina dan menjelekan paket lain. Bagi paket AG politik ini hanya sesaat tapi persaudaraan selalu abadi dan tak tergantikan.
Karena itu, jangan menciderai Pilkada Mabar dengan menyebarkan kesesatan berpikir dalam masyarakat melalui penyebaran isu murahan.
“Kita mesti berani menyampaikan gagasan kepada masyarakat yang bersifat mendidik dan membangun. Pilkada Mabar adalah pertarungan perubahan dan nasib Manggarai Barat lima tahun ke depan,” kata dia. (VoN)