Surat Malam
Untuk sang sang pemilik hati
Rindu itu memang berat, tatkala malam memisahkan kita di sela-sela hari yang sedang bercerita.
//
Untukku kepergianmu adalah duka yang menghapus seonggok cerita tentang harapan yang terlanjur kuselip pada diari yang kian rapu.
//
Untukmu
Meskipun kepergian itu menyakitimu dapa seutas makna, tetapi cerita lama tak akan pernah rapuh oleh bumi yang menari, mengais bersama angin yang mengamuk.
Mikael, 19 Oktober 2020
Sabda yang Menjelma
Negeriku adalah Nazaret,
negeri sejarah selaksa makna.
Harta Allah yang telah bernazar
tentang sabda yang menjelma
yang nyata pada waktunya.
Mikael, 23 Oktober 2020
Senja
//
Jika engkau hendak pergi ke ujung hari, jangan tinggalkan gelap pada kami.
Tetapi, kirimkanlah surat rindu kami pada sang pemilik langit.
Mikael, 22 Oktober 2020
Mencari Cinta Sejati
//
Dunia semakin riuh
Menggetarkan Rahim bumi
Menelantarkan jiwa-jiwa yang tidak berdaya
Karena amukan masaa yang tak bisa dibendung.
//
Cinta sejati kemanakah Engkau pergi?
Bukankah Engkau menghauskan hati,
Dalam riuhnya jiwa-jiwa kasar
Merobek duka pada jiwa-jiwa yang tak berdaya?
//
Suara gertakmu dalam setiap hati
seakan sirnah dihempas badai
dikala bulan di musim semi
pada tanah dalam genggaman-Mu
//
Dimanakah Engkau? Dimanakah Engkau?
Dalam hening kami mencari Engkau
Meratapkan tangis tentang jiwa malang karya tangan-Mu.
Mikael, 24 Oktober 2020
*Yonsi Yopador adalah alumnus Seminari ST. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, pernah menjadi ketua komunitas “AMPAS” Seminari Labuan Bajo. Saat ini ia bergabung dalam Komunitas ALETHEIA Ledalero.