Tentang Hari dan Waktu
-mungkin kau tak akan pernah tahu,
Tetapi waktumu akan tiba.
Kau mungkin tak pernah tahu, Bulan selalu menunggu pagi, Pagi merindu terik, terik mendambakan senja, dan senja selalu mengalah pada malam…
Bagiku…
Waktu kadang tak adil, atau memang tak adil sama sekali…
Sesekali mungkin dia akan merenggut bahagiamu, dan membiarkan engkau terpuruk bersama air mata yang menetes membasahi kisah haru nan pilu. Mendatangkan susah saat orang lain melewatkan harinya dengan bahagia, mendatangkan bahagia saat orang lain berduka…
Tetapi, kau tak bisa melawan takdir. Kau tak bisa memberontak terhadapnya.
Yang kau bisa hanyalah menunggu giliranmu.
Menunggu hari dan waktumu.
Kau tahu,
Hari selalu punya kisah, waktu berputar melahirkan cerita,
Kau selalu ada bersama kisah-kisah itu,
Kau punya pagi, kau membenci terik yang membakar kulitmu
Kau menginginkan senja,
Tetapi malam merayunya untuk pulang, untuk kembali…
Kawan, jika waktuku sudah tiba…
Jangan lupa bahagia…
Heekerenn, 5 nov’2020
Bapak Tua Berjanggut Panjang
-ini tentang mimpi yang masih dirajut
Ini tentang mimpi kemarin subuh.
Ini tentang mimpi pertama setelah mimpi terakhir.
Ini mimpi bukan sembarang mimpi.
Ini mimpi.
Ini mimpi tentang bapak tua berjanggut panjang.
Aku mimpi.
Aku mimpi ketemu bapak tua berjanggut panjang,
Dia selalu ada dimana-mana,
Di persimpangan jalan,
Di taman kota,
Di pasar,
Di wajah anak-anak yang kelaparan, orang-orang yang tak punya rumah,
Tak punya baju, tak punya apa-apa. Wajah bapak tua itu selalu mengganggu kisah-kisah malam bersama mimpi.
“Nak, aku haus”
“Beri aku roti, beri mereka roti, beri aku roti”
Bapak tua berjanggut panjang, aku masih mencari kau
Aku ingin memberi roti, untuk kau, untuk dia, untuk mereka,
Ke mana aku harus mencarimu?,
Bagaimana aku harus merindu?,
“Jadilah padaku, seturut kehendakMu”
Unit TA,7 November 2020
Gadisku
-untuk kau yang selalu ada dalam doa,
Ada rindu yang jatuh setelah hujan,
Ada harap yang selalu menunggu bersama butir-butir air yang pecah membentur tanah
Dan ada doa mengiringi hujan.
Doa, jarak paling dekat untuk saling menatap,
Rindu paling sepi untuk didekap.
Semoga Bahagia…
Nita,12 Oktober 2020
*Yanri Ona, dilahirkan dan besar di Maumere. Suka puisi. Sedang belajar. Tinggal di Nita.