SoE, Vox NTT-Kendati proses pembangunan patung Presiden RI Joko Widodo sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), namun masih terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat.
Padahal rencananya patung setinggi tiga meter itu, sudah akan berdiri kokoh di puncak Bukit Sunu, Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS.
Lexi Tamonob, salah seorang tokoh pemuda asal TTS kepada VoxNtt.com, Senin (09/11/2020), dengan tegas menolak pendirian patung Jokowi karena dia menilai pembuatan patung tersebut terkesan mengabaikan simbol budaya Noe’ Bone.
“Pembangunan ini juga tidak mendasar pada kajian sosio antropologi orang Amanatun karena berbicara soal Amanatun maka harus ketahui bahwa ada empat Noe atau fetor’ yakni Noe’ Bone, Noe’ Bana, Noe’ Manumutin dan Noe’ Bokong. Kefetoran-kefetoran ini memiliki ciri khas motifnya masing-masing dan motif yang dipakai pak Presiden adalah mutlak motif orang Amanatun wilayah Noe’ Bone,” kata Lexi sebagaimana dilansir media online Buser Indonesia, Minggu (01/11/2020) lalu.
Lexi Tamonob menambahkan sangat tidak elok motif Noe’ Bone dicaplok dan dijadikan sebagai simbol kekayaan orang Noe’ Bana.
“Kalau pembangunan patungnya tetap di wilayah Noe’Bana maka Ini merupakan pelecehan terhadap hak budaya orang Noe’ Bone,” tegas Lexi.
Yohanis Missa, warga lainnya juga menyampaikan jika inisiatif pembangunan patung ini tidak didasari pada komunikasi budaya antarempat Noe’ di Amanatun, maka pihaknya patut menduga bahwa pembangunan patung ini murni didasari oleh kepentingan pribadi yang dapat memicu ketersinggungan antarmasyarakat di empat Noe.
Oleh karena itu, dijelaskan Missa, untuk menenangkan masyarakat yang terlanjur kecewa atas pembangunan patung ini, sebaiknya lokasi pembangunannya dipindahkan ke Kota So’E.
Sementara itu, di Group WhatsApp VoxNtt.com Kabupaten TTS, beberapa tokoh pemuda memberikan dukungan positif terhadap proses pembangunan patung Jokowi di TTS tersebut.
Charles Lakapu, justru mengatakan dengan dibangunnya patung Presiden Jokowi tersebut maka saat ini sudah dimulai proses peningkatan ruas jalan dari Oinlasi, Sunu hingga Boking.
“Dampak dari pembangunan patung Presiden RI mulai teras dampaknya. Peningkatan ruas jalan Provinsi NTT mulai digenjot, ” kata Admin Grup Pemuda TTS ini.
Maxi Angket, salah seorang tokoh pemuda pun angkat bicara. “Kolonel Simon Petrus Kamlasi adalah anak asli TTS yang hebat. Beliau membangun patung tersebut dengan uang pribadi. Bapa Jokowi pasti bangga, ” tulis Maxi Angket di dalam Grop VoxNtt.com Kabupaten TTS.
Jumat, 30 Oktober 2020, sudah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan patung Presiden RI Jokowi. Pembangunan patung Presiden Jokowi di puncak gunung Sunu telah dilaksanakan.
Penulis: Long
Editor: Ardy Abba