Betun, Vox NTT- Ada dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Malaka tahun 2020. Keduanya, yakni pasangan Stefanus Bria Seran (petahana) dan Wandelinus Taolin (SBS-WT) dan pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin (SN-KT).
Paket SBS-WT diusung oleh enam partai besar, yakni Golkar, NasDem, Demokrat, PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra. Dari enam partai tersebut, Paslon SBS-WT diperkuat oleh 20 orang anggota DPRD Kabupaten Malaka.
Sedangkan, di kubu penantang paket SN-KT ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PSI, dan Perindo dengan jumlah lima kursi di DPRD Malaka. Memenuhi syarat, paslon SN-KT resmi menjadi lawan sang petahana dan mendaftar di KPU Malaka pada 6 September 2020.
Berikut lima fakta “keberuntungan” paket SN-KT di Pilkada Malaka tahun 2020.
1. PKB Tetap pada Pendirian Lawan SBS
Pada periode lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Taolin Ludovikus dan Benny Chandradinata (TABE). Walaupun mengalami kekalahan, namun konsistensi kader PKB tetap solid sebagai oposisi pemerintahan Stefanus Bria Seran dan Daniel Asa.
Prinsip itu berlangsung selama 5 tahun kepemimpinan Stefanus Bria Seran sebagai Bupati Malaka. Buktinya, pada kompetisi Pilkada Malaka kali ini, bersama PSI dan Perindo, PKB berkomitmen mengusung Simon Nahak dan Kim Taolin sebagai penantang paslon SBS-WT.
Dengan kekuatan 5 kursi di DPRD Malaka, paslon SN-KT membawa nama “Koalisi Kerakyatan Mantap” melawan petahana, Stefanus Bria Seran.
Untuk prinsip kuat itu, PKB dikagumi oleh masyarakat kecil Malaka yang mengharapkan pemimpin baru di kabupaten tersebut.
2. Perindo Mengusung Kader Terbaiknya
Sebelumnya pada pemilihan legislatif tahun 2019, Perindo NTT mencalonkan Dr. Simon Nahak sebagai Caleg DPR RI untuk Daerah Pemilihan NTT II.
Walaupun tidak lolos ke Senayan (DPR RI), kehadiran sosok Simon Nahak yang adalah pengacara dan dosen hukum di Bali cukup menarik perhatian masyarakat Kabupaten Malaka.
Sosok Simon Nahak yang apa adanya dan santun dalam bertutur kata akhirnya didaulat sebagian besar masyarakat Kabupaten Malaka sebagai tokoh pendatang baru dalam dunia politik.
Bahkan masyarakat kecil Malaka berkata,” Ya pak Simon tidak lolos sebagai anggota DPR RI karena kami mengharapkan dia menjadi Bupati Malaka tahun 2020.”
Oleh karena itu, Perindo bertekad mengusung Simon Nahak bersama PSI dan PKB didampingi oleh Kim Taolin. Keduanya maju sebagai penantang Stefanus Bria Seran dan Wendelinus Taolin pada Pilkada Malaka tahun 2020 ini.
Dalam keputusan terbaik ini, Perindo konsisten mengusung kader terbaiknya.
3. PSI Nyatakan Sikap Pertama untuk Lawan SBS-WT
Partai Solidaritas Indonesia adalah partai baru yang idealis dan berpihak pada rakyat kecil. Walau partai baru di Indonesia namun di Kabupaten Malaka PSI menyumbangkan 1 kursi di DPRD Malaka dari 25 anggota dewan.
Tahun 2019 lalu, PSI adalah partai politik pertama yang menyatakan sikap untuk mendukung Simon Nahak dan Kim Taolin sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka.
Setelah itu, baru datang bergabung Perindo dan PKB dengan jumlah 5 kursi di DPRD Malaka, dari 3 partai tersebut.
4. SN-KT Didukung Kaum Perempuan di Malaka
Pesta politik kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya kaum pria lebih dominan untuk urusaan kegiatan politik.
Namun situasi berbeda terjadi pada Pilkada Malaka tahun 2020. Ribuan perempuan menyatakan sikap untuk mendukung Simon Nahak dan Kim Taolin menjadi Bupati dan Wakil Bupati Malaka periode 2020-2026.
Atas dasar perjuangan emansipasi wanita dan ingin diberdayakan, akhirnya ribuan perempuan yang menamakan diri Sis SN-KT itu terjun berpolitik memenangkan SN-KT setiap harinya.
Komunitas dadakan itu disponsori oleh PSI dan dibina oleh istri dari Kim Taolin, Ceicilia Bere Buti.
“Kami mengharapkan perubahan dan mau berpartisipasi dalam pembangunan di Rai Malaka. Selama ini kami sama sekali tidak dipakai dalam segala kegiatan di Malaka. Padahal semua kegiatan entah apa pun bentuk dan jenisnya, tanpa keterlibatan kaum perempuan, maka kegiatan itu dipastikan tidak akan berlanjalan lancar,” ungkap Ceicilia Bere Buti.
Terdata di sekretariat SN-KT, Sis SN-KT ini sudah berjumlah hampir mendekati angka dua puluh ribu.
Mereka terdiri dari para ibu rumah tangga, aktivis perempuan dan kaum muda yang belum mendapatkan pekerjaan di Malaka.
5. Simon dan Kim Dibiayai oleh Masyarakat Kecil di Malaka
Catatan dan pantauan VoxNtt.com selama masa kampanye, SN-KT di seluruh pelosok Rai Malaka, disambut antusias masyarakat pendukung.
Saking cintanya kepada dua sosok ini, masyarakat pendukung Simon dan Kim berpatungan dengan sukarela demi melancarkan kegiatan kampanye dari paslon SN-KT.
Mereka mengumpulkan uang, beras, singkong, jagung dan bahan makanan lainnya untuk menanti sang calon Bupati dan Wakil Bupati datang menyampaikan visi dan misinya.
Tanpa disuruh atau bahkan tanpa diintimidasi, mereka memberikan sumbangan dengan sukarela serta tulus iklhas.
Mereka ini adalah masyarakat yang tidak pernah mendapatkan sentuhan pembangunan dari pemerintah setempat.
Kepada Simon dan Kim mereka menaruh harapan perubahan jika terpilih menjadi pemimpin di Malaka.
Hampir dipastikan selama masa kampanye ini, paslon SN-KT tidak pernah mengeluarkan biaya dalam jumlah yang besar untuk kegiatan di masyarakat. Hal ini lazim untuk kegiatan atau hajatan politik selevel Pilkada.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba