Kupang, Vox NTT-Pasangan calon bupati Manggarai, Deno Kamelus dan Viktor Madur memaparkan visi-misi dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai, Jumat (14/11/2020).
Mendapat kesempatan pertama, Deno-Madur menyebut kabupaten Manggarai telah mengalami kemajuan selama mereka memimpin.
“Pertama visi dan misi ini dibangun di atas suatu pemahaman bahwa Manggarai sudah maju. Saya kira kemajuan-kemajuan itu akan dipresentasikan pada saatnya. Tetapi yang pasti bahwa hampir semua sektor pembangunan di Kabupaten Manggarai telah berarti,” demikian Deno mengawali pemaparannya.
Calon bupati petahana itu pun membeberkan beberapa contoh sektor yang telah mengalami kemajuan.
“Misalnya di bidang kelistrikan. Pada tahun 2016 Manggarai pada posisi 56 persen elektrifikasi, saat ini sudah 97 persen. Kemudian angka kemiskinan menurun dari 74 ribu ke 60-an ribu penduduk miskin” lanjut dia.
Bagi Deno visi dan visi harus berangkat dari kondisi Manggarai saat ini. Diantaranya pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, jumlah penduduk miskin, sumber daya tenaga kerja dan juga situasi pandemi Covid-19.
“Tentu agak berbeda kita melaksanakan program kegiatan dalam situasi normal. 2020 misalnya bagaimana kita harus melakukan refocusing anggaran temasuk program kegiatan karena harus melakukan penyesuaian terhadap pandemi Covid-19,” demikain jelas Deno.
Visi dan Misi
Untuk menjawab tantangan dan peluang kabupaten Manggarai, Deno memaparkan visi dan misi berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah ia sampaikan.
“Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti itu, maka kemudian kami menyusun visi Manggarai yang maju, berkualitas, makmur, sejahtera merata, berbasis gotong royong dan diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa” papar deno.
Adapun misi yang mereka tawarkan yakni:
Pertama, berupaya untuk terwujudnya sumber daya manusia dan tata kelola pemerintah yang berkualitas dan berdaya saing.
Kedua, berupaya untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan lapangan pekerjaan seluas mungkin dan meningkatkan pendapatan petani melalui pengoptimalisasi semua sumber daya yang terintegrasi.
Ketiga, memajukan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata.
“Jadi di bidang kesehatan kita tidak membicarakan tentang kesehatan saja, tetapi kesehatan dengan penekanan yang berkualitas dan merata. Oleh karena itu, pembangunan-pembangunan di sektor kesehatan termasuk sarana-prasarana dan seterusnya merupakan bagian datri upaya menuju ke sana” jelasnya.
Keempat, terwujudnya kuantitas dan kualitas infrastruktur yang merata dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Kelima, mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan. (VoN).