Labuan Bajo, Vox NTT-Pemerintah Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), tengah serius mengembangkan ikan nila dengan menggunakan sistem bioflok.
Sistem bioflok sendiri merupakan teknik untuk meningkatkan kualitas air dalam budi daya dengan menyeimbangkan karbon dan nitrogen dalam sistem akuakultur.
Ini merupakan metode untuk mengontrol kualitas air secara berkelanjutan, dengan nilai tambah berupa ketersediaan protein mikroba sebagai sumber makanan.
Pengembangan ikan nila dengan sistem bioflok tersebut bakal dikelola Kelompok Tani Pangan Lestari secara bersama-sama.
Bioflok tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) RI melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Manggarai Barat.
Ketua kelompok Tani ikan Pangan Lestari Desa liang Sola Kresensiana Maria Narti mengatakan, kolam ini akan dirawat secara oleh kelompok secara bersama-sama.
“Diharapkan agar kolam ini dalam pengelolaannya akan membuat ekonomi kelompok membaik untuk kepentingan bersama,” tuturnya saat dihubungi VoxNtt.com, Rabu (18/11/2020).
Dia pun berterimah kasih kepada Kepala Desa Liang Sola karena telah menyalurkan niat mereka ke Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Manggarai Barat untuk membuat kolam ikan secara permanen dengan teknologi modern.
Hadirnya kolam sistem bioflog dengan sarana dan prasarana yang modern ini, kata dia, mengundang berbagai respons positif dari kelompok dan masyarakat di Desa Liang Sola.
Ia menambahkan kolam ikan tersebut bisa menyimpan sebanyak 1000 sampai 5000 ikan.
“Kalau sebelumnya kami pikir hanya bisa simpan 100 ikan, ternyata saat diberi pelatihan dan sosialisasi jumlah ikan yang disimpan di dalam kolam berjumlah 1000 sampai 5000 ikan Nila,” lanjutnya.
Meski teknologi bioflok masih dalam proses pengerjaan, namun sudah mulai banyak warga yang datang untuk melihat dan berfoto.
“Tidak heran selalu ada warga masyarakat desa dan luar desa yang mampir melihat langsung tempat ini. Hal ini tentu saja membuat kami bangga katanya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Liang Sola Adrianus Harsi mengatakan, sebagai pemimpin desa dia akan terus mendukung kerja-kerja Kelompok Tani Pangan Lestari dalam membudidayakan ikan nila dengan sistem bioflok.
Jika ikan tersebut telah dipanen, kata dia, pihak pemerintah desa akan membeli untuk kebutuhan gizi masyarakat, khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil.
“Kira-kira seperti ini, dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat. Jadi mereka kelola, kami dari desa yang beli untuk masyarakat juga. Artinya untuk kebutuhan gizi khususnya protein, ke depan kita tidak perlu ragu lagi. Karena kita sudah ada sumber untuk pemenuhan gizi,” ujar Adrianus.
Kehadiran sistem bioflok dalam budi daya ikan nila di Desa Liang Sola mengundang respons positif dari tokoh masyarakat.
Yakobus Garut salah satu tokoh masyarakat Kampung Tando, Desa Liang Sola mengapresiasi kehadiran teknologi bioflok tersebut.
“Saya merasa kampung kami ini sudah mulai terasa geliat kotanya. Hal itu karena ada bioflok ini. Saya sangat bangga dan apresiasi,” ungkap Yakobus.
Yakobus menjelaskan, di usianya yang sudah tua tentu saja ia sangat bahagia melihat kolam modern langsung di depan matanya.
“Dalam usia senja seperti saya ini bisa menikmati kolam modern ini dari dekat langsung dengan mata kepala saya sendiri,” ujarnya.
Dia berharap agar bioflok tersebut dapat memberikan manfaat bagi semua warga desa Liang Sola.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba