Kupang, Vox NTT-Berpayung langit merah, ia berdiri menghadap laut. Semburat senja terpantul pada lekuk tubuhnya. Saat gelombang perlahan menyentuh hamparan pasir, ia mengalihkan pandangannya ke kamera. Irama musik mengiringi lenggak-lenggok tubuhnya, bergerak melukis pasir.
Jejak kaki membentuk rangkaian langkah, umpama kelabat masa lalu yang ingin dirayakan. Tangannya mengebas udara, sesekali bersembunyi di antara lentur pinggangnya.
Ia masih menari. Gerai rambutnya sesekali mengudara. Wajahnya musim semi. Sorot matanya isyarat suhu dibaluti dua garis horizontal alisnya. Merah bibirnya dijunjung lengkung dagunya. Saat musik akan usai, hamparan pantai semakin luas, kamera menjauh, redup menghentikan lincah tarinya.
Sepintas, itulah gambaran ketika kita menonton tarian seorang perempuan yang kini sedang naik daun di berbagai platform media sosial. Siapa lagi kalau bukan Olin Bessi. Lanskap alam selalu menjadi pahatan yang menghiasi tarian-tariannya.
Dalam video-video yang diunggahnya, terlihat jelas antusiasme Olin mempromosikan tempat-tempat pariwisata yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Jebolan SMA Katolik Giovanni Kupang ini memang suka berkeliling sambil bergoyang dengan latar destinasi wisata di NTT.
Wanita bernama lengkap Rosalina Christin Bessi ini, lahir di Kupang pada 4 Agustus 1985. Ia adalah anak pertama dari 4 bersaudara.
Minat menari Olin sudah tumbuh sejak kecil. Ia mengaku ketika mendengar lagu pasti suka berjoged sendiri. Saat usianya 5 tahun, ia bergabung dengan sanggar tari Flobamora asuhan Erna Kalla.
Menginjak dewasa, Olin mulai tertarik dengan dance, tetapi tidak ditekuni secara serius. Ia malah menggandrungi senam aerobic. Ia bergabung dengan sanggar senam Leny Studio bersama Leny Kasse.
“Di tempat itu, saya belajar untuk percaya diri, dan mulai mengikuti Lomba dari tahun 2006 sampai 2016. Puji Tuhan banyak juga meraih piala dan penghargaan,” jelas Olin.
Pada tahun 2008, ia menjadi juara ll Kapolda Cup Bali Nusra. Tahun 2009 juara 1 senam Shoppe Marthin. Ia juga menyabet juara 1 lomba senam KTC kelas mahir 2016 di Lippo Plaza kupang.
Olin mengaku keluarganya selalu mendukung minatnya dari awal. Teman-temannya seperti Leny Kasse, Agnes Mallo, dan Jocky Adoe selalu memberikan dukungan.
Bintang Tiktok NTT
Saat pandemi covid-19, ia mulanya hanya iseng bermain tiktok bersama adik bungsunya, Anton Bessi.
“Kami melihat banyak video dance dengan lagu-lagu dari luar. Saya dan adik saya berinisiatif menggunakan lagu dari Timur Indonesia dengan koreo kami sendiri,” kata Olin.
Bulan Mei, video tiktok lagu “Sa Mau Koi” viral sampai 7 negara Asia Tenggara. Viralnya video mereka, diikuti beberapa koreografi yang tak kalah mempesona. Karena itu, banyak pihak yang suka dengan performa Olin dan adik bungsunya, mendorong mereka untuk membuat channel youtube sendiri.
“Puji Tuhan respon dari masyarakat sangat baik, karena kami membawa warna baru dalam dunia dance. Kami menampilkan juga pesona alam NTT seperti Pantai Oetune TTS, Kelabba Maja Sabu Raijua, Gunung Fatuleu,” jelas Olin.
Ia tertarik membuat konten youtube maupun tiktok dengan latar belakang tempat-tempat wisata NTT.
“Tujuan kami supaya orang di luar bisa mengetahui betapa indahnya alam NTT, harapan saya Pemerintah NTT bisa lebih gencar mempromosikan pariwisata dan perbaikan fasilitas di tempat wisata seperti jalan menuju tempat wisata, sehingga banyak wisatawan melirik NTT,” jelasnya.
Mengenai Tiktok, Olin dan adiknya membuat koreo sendiri, sementara di youtube dengan durasi yang lebih panjang, mereka dibantu Ngeran Manjo, koreografer modern dance.
“Sampai saat ini baru 7 video yang kami tampilkan di youtube. Video kami tembus 1 M viewers dengan 29 K subscriber, sedangkan tiktok sudah mencapai 360 K,” ungkap Olin.
Dengan adanya medsos seperti platform Tiktok, Youtube, Instagram dan Facebook, Olin mengajak masyarakat untuk menebarkan hal-hal positif sesuai dengan kemampuan diri.
“Ke depan, kita berharap karya-karya kami dapat diterima di semua kalangan masyarakat, sebab saya pribadi dan tim berkarya bukan untuk komersil semata-mata, tetapi kami mau orang di luar sana tahu betapa indahnya alam NTT,” harap Olin.
Olin berpesan agar kaum muda jangan takut mencoba sesuatu yang berbeda dari yang lainnya. Ia ingin kaum muda tetap tekun mengoptimalkan talenta masing-masing. Ia telah berkeliling sembari menebarkan inspirasi. Karenanya ia berharap banyak orang berusaha untuk memberi warna pada kehidupan dengan kreasi positif.
“Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Ketika kita melakukan sesuatu dari hati pasti hasilnya akan tercapai, dan terakhir selalu libatkan Tuhan dalam segala hal,” pesannya menutup wawancara.
Biodata Singkat
Nama: Rosalina Christin Bessi
Sapaan: Olin
TTL: Kupang,4 Agustus 1985
Pendidikan: SMUK Giovanni kupang
Keluarga: Anak pertama dari 4 bersaudara dan perempuan sendiri
Hobby: Dance, dan Olahraga gym dan Aerobic
Penulis: Eman Nok
Editor: Dunstan Obe