Seba, Vox NTT-Seminar Digital Marketing untuk Anak Muda/Kaum Millenial Sabu yang disponsori oleh Paket IE RAI di Sabu, 27 November 2020 mendapat sambutan positif dari peserta.
Lewat kegiatan ini, perwakilan anak muda dari berbagai desa ini menjadi terbuka cara berpikirnya. Mereka mendapatkan ilmu dan wawasan baru tentang strategi pemasaran digital berbasis internet.
Orient Riwu Kore menegaskan, melalui seminar tersebut, bukan tidak mungkin anak-anak muda di Sabu dapat berpenghasilan jutaan hingga puluhan Juta rupiah per bulan hanya bekerja melalui Laptop dan Handphone yang terhubung dengan internet.
Untuk mendukung ini, calon bupati Sabu itu akan bekerja sama dengan provider-provider untuk menambah dan memperkuat jaringan Internet di Sabu Raijua.
Setelah itu paket IE RAI akan memberikan pelatihan – pelatihan baik online maupun offline bagi anak – anak muda Sabu Raijua.
Pelatihan online untuk mereka yang di daerahnya sudah dapat signal internet sehingga mereka bisa belajar di rumah menggunakan HP atau Laptop. Sedangkan pelatihan offline diperuntukkan bagi mereka yang tidak memiliki Laptop dan jaringan kurang bagus.
“Akan kita sediakan Laptop 100 buah di sebuah ruangan dengan internet yang cepat,” kata Orient kepada VoxNtt.com, Sabtu 28 November 2020.
100 Laptop ini nantinya akan digunakan bergantian. Setelah pelatihan gelombang pertama selesai, maka dilanjutkan dengan gelombang kedua, ketiga dan seterusnya.
Menurut Pak Ory, demikian akrab disapa, yang penting itu ilmu dan keahlian kaum milenial terasa sehingga mereka bisa menghasilkan uang untuk diri sendiri dan membantu keluarga.
“Kalau Ilmu dan keahlian sudah dikuasai, mereka bisa mencari kerja atau berusaha sendiri yang akhirnya bisa membeli Laptop sendiri,” ungkapnya.
Untuk diketahui, seminar Digital Marketing ini merupakan kali pertama dilaksanakan di Sabu Raijua. Para peserta mengaku senang karena bisa mendapatkan llmu baru dari paket IE-RAI.
“Pak Ory orang yang terbuka akan hal – hal baru, kreatif, inovatif dan yang paling penting beliau seorang pemimpin yang rendah hati. Kami bangga bisa mendapatkan ilmu langsung dari Pa Ory,” ungkap Ama Sony, salah satu peserta seminar.
“Pak Ory juga mau mendengar masukkan orang. Karena menurut beliau, pemimpin yang rendah hati adalah mereka – mereka yang mau mendengar masukkan orang. Mendengar dan menerima masukkan orang adalah ciri – ciri pemimpin yang mau terus belajar, rendah hati,” sambung Ama Sony. (VoN).