Kupang, Vox NTT – Letusan atau erupsi gunung Ile Lewotolok di kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, sejak 3 hari lalu masih berlanjut hingga hari ini, Minggu (29/11/2020).
Masyarakat di dua kecamatan yaitu Ile Ape dan Ile Ape Timur, yang berada di lereng gunung Ile Lewotolok panik dan berhamburan ke luar rumah.
Salah seorang sumber menyebutkan, erupsi hari ini terjadi sekitar pukul 9.45 WITA. Letusan disertai dengan semburan abu dan batu yang membumbung tinggi ke arah Utara.
Informasi yang dihimpun media ini, masyarakat di dua kecamatan, telah mengungsikan diri secara mandiri menuju ke pusat ibu kota, Lewoleba. Bahkan hujan abu disertai campuran pasir masih terus terjadi hingga saat ini.
Rius, salah seorang warga Lewotolok, di Kecamatan Ile Ape, mengatakan sejak pagi, pasca erupsi, warga di Lewotolok banyak yang telah mengungsi ke kecamatan Nubatukan dengan membawa barang seadanya.
Sementara Kepala desa Amakaka, Thomas Tiro, meminta warga menggunakan masker dan penutup kepala sebagai pelindung diri.
Selain itu, ia juga meminta agar warga setempat agar menempati titik yang bisa dijangkau oleh pihak BPBD guna keperluan evakuasi.
“Jangan panik, ingat masker dan helem. Pastikan kepala dan area wajah terlindungi dari debu ini, berdiri di lokasi kendaraan roda empat yang bisa menjangkau posisi anda”, ujarnya singkat.
Sementara Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali mengatakan berdasarkan laporan dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA), pemerintah segera melakukan evakuasi masyarakat ke tempat yang aman. Karena itu, Sekda meminta dukungan armada dan personil TNI/POLRI untuk memantu melakukan evakuasi warga.
“Kami sudah perintahkan seluruh kendaraan dinas Pemkab dikerahkan mengevakuasi masyarakat sekitar,” tegasnya kepada wartawan, Minggu pagi.
Menurutnya, desa terdampak yakni Desa Todanara sampai dengan Desa Lamau, namun tidak tertutup kemungkinan berdampak pada desa sekitar lainnya.
Untuk proses evakuasi diutamakan kelompok rentan, seperti orang tua jompo, anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit. Titik kumpul sementara yakni depan Kantor Bupati Lama.
“Kami sudah minta BPBD dimohon menyiapkan tenda-tenda penampungan,” katanya.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Irvan K