Ende, VoxNTT – Minimnya akses jaringan internet membuat segala aktivitas berbasis digital terganggu. Tak terkecuali, proses visitasi virtual untuk kepentingan akreditasi sekolah di SD Katolik Waturaka, Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Ende.
Akses jaringan internet di sekolah tersebut sangat minim dan kerap terganggu. Akibatnya, saat sekolah itu hendak divisitasi oleh asesor, pihak sekolah harus bersusah payah untuk mencari sinyal agar kegiatan virtual itu berjalan.
“Kami harus pakai halaman rumah masyarakat untuk kegiatan visitasi akreditasi. Karena dilakukan secara virtual,” ujar Kepala SD Katolik Waturaka Raymundus Minggu, Sabtu (28/11/2020).
Proses visitasi virtual dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat sampai Sabtu. Proses tersebut digelar dengan jaringan internet yang minim dan terputus-putus sehingga tidak berjalan sesuai harapan.
“Kami gunakan jaringan hotspot, dan prosesnya terputus-putus. Tidak berjalan baik padahal semua kegiatan itu harus dilakukan secara online termasuk mengunggah data-data yang dibutuhkan,” ucap Raymundus.
Ia menambahkan lembaga sekolah tersebut belum memiliki jaringan internet untuk memenuhi tuntutan zaman digital seperti saat ini. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah bisa menyediakan akses internet untuk melancarkan semua keperluan termasuk proses belajar mengajar berbasis digital di sekolah itu.
“Kita sedang proses akreditasi sekolah dari C gemuk ke status B. Jadi salah satu syarat yang dibutuhkan ialah jaringan internet karena selain untuk kepentingan sekolah, para siswa juga membutuhkan itu untuk akses,” ujar Raymundus.
Penulis: Ian Bala
Editor: Yohanes