Kupang, Vox NTT- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat kasus HIV AIDS di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per Agustus 2020 mencapai 7.234 kasus yang menyebar di 22 kabupaten/kota.
Dari data yang disajikan, terdapat lima kabupaten/kota yang menduduki jumlah teratas kasus HIV AID. Kelimanya, yakni Kota Kupang menempati urutan pertama terbanyak dengan total 1.544 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Belu sebanyak 986, Kabupaten Sikka 834, Kabupaten Flores Timur 644, dan Kabupaten Timor Tengah Utara 311.
Data ini terungkap saat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi NTT menggelar sosialisasi pencegahan HIV AIDS di Lapas Dewasa kelas 2 A Kupang, Selasa (01/12/2020).
Sosialisasi dalam rangka merayakan hari AIDS sedunia tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Kementerian Hukum dan HAM Wilayah NTT.
Sosialisasi ini sebagai bentuk upaya promosi kepada masyarakat luas dan upaya menekan jumlah kasus baru HIV dan AIDS.
Ketua KPAP NTT dr. Husein Pancratius R. menjelaskan, sosialisasi HIV Aids penting dilakukan dengan cara kolaborasi antar-instansi terkait.
“Kita keroyokan untuk mewanti masyarakat NTT bahwa HIV makin hari kasusnya semakin meningkat,” katanya melalui telepon seluler kepada VoxNtt.com, Selasa malam.
Husein mengatakan, KPAP NTT sebagai sebuah lembaga yang peduli dan selalu meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya HIV berkomitmen untuk terus menerus memberikan sosialisasi akan bahaya penyakit mematikan tersebut.
“Kami ambil lokasi Lapas karena pertama, berdasarkan undangan. Kedua karena kami tahu di sana adalah tempat orang-orang yang melakukan tindakan pidana. Kan juga pelecehan seksual. Maka perlu untuk memberikan materi dan peringatkan secara terus menerus,” katanya.
Menurut dia, selain sosialisasi, KPAP juga melakukan pemeriksaan dan mendeteksi HIV terhadap penghuni Lapas.
“Ada sebanyak 60-an orang yang ikut dan kami lakukan pemeriksaan,” aku dr. Husein.
Diketahui, kegiatan sosialisasi memperingati hari AIDS sedunia itu dibuka oleh Kepala Lapas Dewasa kelas 2 A Kupang, Badarudin.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba