Ruteng, Vox NTT- Anggota DPRD Provinsi NTT Yeni Veronika diadang oleh sekelompok pemuda pada Minggu malam, 28 November 2020.
Peristiwa itu terjadi di jalan negara Ruteng-Labuan Bajo persis di pertigaan Desa Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai.
Peristiwa pengadangan itu terekam dalam video yang diterima wartawan. Hingga kini video itu sudah tersebar luas di media sosial facebook.
Sebelum diadang, Yeni yang menggunakan mobil pribadinya diketahui baru kembali dari kegiatan kampanye pasangan Deno Kamelus-Victor Madur (Deno-Madur) yang berlangsung di zona dua Kecamatan Lelak. Sebelum peristiwa terjadi Yeni memang sempat melakukan blusukan ke keluarga.
Saat hendak kembali ke Ruteng, mobil istri Deno Kamelus itu dikepung. Yeni dilarang jalan sehingga tertahan kurang lebih 3 jam. Bahkan politisi PAN ini juga menerima kekerasan verbal dari sekelompok pemuda.
Tidak hanya itu, sekelompok pemuda tersebut juga bersikeras ingin menggeledah mobil Yeni Veronika.
Mereka menuding wanita kelahiran 1969 itu sedang membagi-bagikan uang saat melakukan blusukan ke keluarga pada malam hari.
Tidak terima dengan aksi para pemuda tersebut, Yeni Veronika pun keluar dari mobilnya dan melakukan perlawanan verbal. Dalam video yang dibagikan warganet, tampak Yeni menentang keras tudingan para pemuda.
Yeni Veronika juga diinterogasi dan dipaksa agar memperlihatkan identitas diri. Perang mulut pun tidak terhindarkan. Beruntung peristiwa panas malam itu cepat ditangani Polisi.
Informasi yang diterima, aksi pengadangan itu diduga dilakukan oleh Laskar 88, kelompok pendukung pasangan calon Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit – Heribertus Ngabut (Hery-Heri).
Menanggapi peristiwa itu, Tim Kerja Paket Deno-Madur (DM) pun mengutuk keras tindakan yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda Laskar 88. Mereka pun mendesak Polres Manggarai agar segera menangkap pelaku dan aktor intelektual di belakangnya.
Agus Kabur, salah satu Tim Kerja Paket Deno-Madur menilai bahwa peristiwa pengadangan tersebut merupakan perbuatan terkutuk dan tidak bermoral yang mencederai martabat demokrasi di Manggarai.
Pengadangan ini juga, kata dia, bentuk pelanggaran demokrasi yang dilakukan oknum-oknum bejat yang menginginkan Pilkada Manggarai chaos.
“Peristiwa ini juga tentu mengancam kondisi fisik Yeni Veronika selaku perempuan, apalagi Yeni Veronika merupakan istri Deno Kamelus yang berstatus Bupati Manggarai. Deno Kamelus masih Bupati Manggarai, yah jelas Yeni pun merupakan Istri Bupati Manggarai. Jadi pengadangan ini dilakukan untuk istri Bupati Manggarai yang sedang cuti kampanye,” tutur Agus dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Senin (01/12/2020).
“Sebagai seorang pejabat negara yang mengemban tugas sebagai seorang anggota DPRD Provinsi NTT sekaligus istri Bupati Manggarai maka yang dijalankan oleh Yeni Veronika juga merupakan tugas negara,” tuturnya menambahkan.
Oleh karena itu, Agus meminta Polres Manggarai segera menangkap dan memeroses pelaku sesuai Undang-undang demi tetap terjaganya proses demokrasi dan martabat politik yang baik, lancar dan demokratis.
Sementara itu, penanggung jawab Laskar 88 Edi Rihi Moni menegaskan, bahwa tindakan bukanlah sebuah upaya pengadangan.
“Itu bukan pengadangan ase (adik) . Kalau menurut saya bahwa karena ini dalam situasi Pilkada. Ada mobil yang mencurigakan lalu mereka menyetop ya lalu menanyakan segala macam. Kalau pengadangan saya pikir bukan,” ujar Edi kepada media ini melalui telepon, Selasa sore.
Ia pun membenarkan informasi bahwa Laskar 88 sebagai pelaku dalam kegiatan tersebut.
“Pelakunya adik-adik kita semua. Adik-adik Laskar 88,” tambahnya.
Edi mengatakan, saat itu Laskar 88 memang berupaya melakukan penggeledahan, namun tidak berhasil karena dilarang oleh Polisi.
“Kalau penggeledahan faktanya tidak ada penggeledahan. Intinya mereka mau menggeledah tetapi tidak ada penggeledahan. Mereka berupaya tetapi karena polisi tidak mengizinkan maka tidak ada penggeledahan. Memang saya larang tidak boleh menggeledah dan segala macam,” ujarnya. (VoN)