Kupang, VoxNtt.com-Menyikapi ketidakharmonisan dalam masyarakat selama dan pasca-Pilkada Manggarai, DR. Deno Kamelus, SH, calon bupati petahana menyerukan semua pihak untuk menjaga situasi yang aman dan damai.
Bagi Deno, kepentingan menjaga perdamaian di atas kepentingan menjadi bupati Manggarai.
“Sejak awal saya sampaikan di mana-mana kepentingan Manggarai yang aman damai lebih dari kepentingan pribadi jadi bupati,” ungkapnya saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (11/12/2020).
Deno menegaskan, situasi masyarakat pasca-Pilkada memang masih sangat labil. Untuk itu ia mengimbau agar euforia kemenangan tidak boleh berlebihan apalagi menghina dan memaki-maki antarpendukung.
Sebelumnya pada Minggu, 28 November 2020 malam, anggota DPRD Provinsi NTT, Yeni Veronika yang juga istri Bupati Deno, diadang oleh sekelompok pemuda di jalan negara Ruteng-Labuan Bajo persis di pertigaan Desa Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai.
Peristiwa pengadangan itu terekam dalam video yang diterima wartawan. Hingga kini video itu sudah tersebar luas di media sosial facebook.
Sebelum diadang, Yeni yang menggunakan mobil pribadinya diketahui baru kembali dari kegiatan kampanye pasangan Deno Kamelus-Victor Madur (Deno-Madur) yang berlangsung di zona dua Kecamatan Lelak.
Saat hendak kembali ke Ruteng, mobil istri Deno Kamelus itu dikepung. Yeni dilarang jalan sehingga tertahan kurang lebih 3 jam. Bahkan politisi PAN ini juga menerima kekerasan verbal dari sekelompok pemuda.
Situasi dinamis terus berlangsung hingga sehari setelah Pilkada, Kamis (10/12/2020) siang. Kali ini pendukung Hery-Heri yang menjadi korban. Mereka diserang sekelompok orang di jalan raya arah timur Terminal Mena, Ruteng.
Korban merupakan warga asal Wangkung, Desa Pong Murung, Kecamatan Ruteng. Mereka adalah keluarga besar calon wakil bupati terpilih, Heri Ngabut yang hendak mendatangi rumah Heri Ngabut di Nekang, Ruteng.
Gusti dan Frumens yang ikut dalam rombongan tersebut menuturkan mereka menggunakan sepeda motor. Mereka berjalan seperti biasa, tanpa ada yang membuat hal-hal yang mengganggu pengguna jalan lainnya dan warga sepanjang jalan. Namun saat melintasi rumah pribadi Victor Madur yang merupakan wakil bupati sekaligus calon wakil bupati petahana pada Pilkada Manggarai 2020, mereka dikepung massa yang dilengkapi dengan kayu pentungan.
“Kami tiba-tiba dikepung dan dipukul menggunakan kayu tepat di depan rumahnya pak Victor Madur. Tepat di depan rumahnya pak Victor Madur,” ujar Gusti.
Penyerangan itu membuat warga Wangkung dan sekitarnya marah. Tak lama berselang, ratusan warga datang hendak melakukan serangan balasan.
Beruntung tim keamanan gabungan yang terdiri atas polisi, brimob, dan tentara sudah berjaga-jaga di lokasi. Selama hampir satu jam, aparat yang dipimpin langsung Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo melakukan pendekatan agar warga bisa membubarkan diri dan kasus penyerangan itu diselesaikan melalui jalur hukum.
Dengan bantuan sejumlah tokoh, termasuk Ketua DPC PKB yang juga anggota DPRD Manggarai Kosmas Banggut, warga akhirnya kembali ke Wangkung. (VoN).