Borong, Vox NTT- Kecamatan Elar dan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur tampaknya belum masuk dalam skala prioritas pasangan Bupati Agas Andreas dan Wakil Bupati Jaghur Stefanus (paket Aset) pada APBD tahun 2021.
Dua kecamatan ini belum masuk dalam daftar pelaksanaan proyek infrastruktur jalan berskala sedang dan besar untuk APBD II Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021.
Baca di sini: APBD 2021, Ini Proyek Sedang dan Besar di Manggarai Timur
Ketua DPC Hanura Manggarai Timur Frumensius Frederik Anam pun menyoroti kebijakan paket Aset tersebut. Menurut dia, Elar dan Elar Selatan acapkali disematkan sebagai daerah terpencil di Kabupaten Manggarai Timur.
“Penyematan kata ‘terpencil atau terisolasi’ dalam suatu daerah atau wilayah itu biasanya terjadi karena tidak ada atau kesulitan akses informasi dan akses transportasi atau jalan raya antardaerah atau wilayah tersebut dengan wilayah atau daerah lain,” jelas Anam dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Selasa (29/12/2020).
Penyematan sebagai daerah terisolasi untuk Kecamatan Elar dan Elar Selatan, kata Anam, bahkan menjadi stigma hingga kini. Walaupun ada juga wilayah lain di Manggarai Timur yang terisolasi, tetapi tidak sesering menyebut Elar dan Elar Selatan.
Dalam kondisi seperti ini Pemda Manggarai Timur membuat terobosan melakukan pinjaman daerah untuk percepatan program pembangunan melalui peningkatan infrastruktur jalan raya dan air minum.
Politisi asal Kecamatan Lamba Leda ini pun mengapresiasi dan berterima kasih atas langkah Pemda dan DPRD Manggarai Timur.
“Tentu juga kita berterima kasih yang telah berbaik hati memberikan pinjaman kepada kita,” imbuh Anam.
Dikatakan, uang pinjaman untuk APBD 2021 sebesar Rp150 miliar. Dari total tersebut, sebanyak Rp130 miliar dialokasikan untuk pembangunan jalan raya. Sedangkan sisanya sebesar Rp20 miliar dialokasikan untuk pembangunan air minum bersih.
Hal ini, kata Anam, telah disampaikan Wakil Ketua II DPRD Manggarai Timur Damu Damian dalam keterangannya dengan awak media VoxNtt.com.
Anam menyatakan, skala prioritas di balik adanya uang pinjaman tersebut sangatlah tepat. Pasalnya, kerusakan dan kualitas jalan raya di Manggarai Timur mendapatkan sorotan publik.
“Berharap tahun 2021 sudah tuntas sebagian besarnya. Memang dalam penentuan lokasi kegiatannya, kelihatannya jalan-jalan strategis kabupaten dibangun,” tukas Anam.
Sayangnya, lanjut dia, dalam data proyek infrastruktur berskala sedang dan besar pada APBD 2021, Kecamatan Elar dan Elar Selatan tidak kebagian.
“Padahal kita semua sepakat bahwa kita mesti secara perlahan mengeluarkan Elar dan Elar Selatan dari stigma wilayah terpencil atau terisolasi melalui pembangunan jalan raya,” ujarnya.
Menurut dia, jalan raya yang menghubungkan ibu kota Kecamatan Elar dengan ibu kota Kecamatan Elar Selatan mesti mendapatkan kelaikan prioritas. Apalagi baru-baru ini Manggarai Timur kehilangan sebagian wilayah di dua kecamatan tersebut.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Anam mengatakan, pada saat proses penyelesaian konflik perbatasan antara Manggarai Timur dan Ngada, berbagai pernyataan dan janji pemerintah untuk memperhatikan pembangunan secara prioritas di Kecamatan Elar dan Elar Selatan masih terngiang jelas dalam ingatan memori publik.
Namun lagi-lagi jatah pendistribusian uang pinjaman daerah tidak ada untuk dua kecamatan tersebut.
“Kita ketahui bersama, bahwa uang tersebut juga akan dibayar oleh pajak dan retribusi daerah dari rakyat Elar dan Elar Selatan dan boleh jadi sumbangan ketertinggalan yang signifikan untuk menentukan Manggarai Timur sebagai salah satu kabupaten tertinggal di Indonesia beberapa waktu lalu juga dari dua kecamatan tersebut. Sedih memang,” tegas Anam.
Semestinya, kata Anam, makin layak wilayah dua kecamatan tersebut mendapatkan kehormatan lebih dalam alokasi anggaran dan pembangunan jalan raya tahun 2021.
Meski demikian, Anam meminta agar tidak berprasangka buruk dulu dengan pemerintah, karena boleh jadi yang disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Damu Damian hanya sebagian kecil anggaran.
Bukan tidak mungkin, lanjut dia, akan ada sumber dana yang lain untuk mengeroyok pembangunan di Kecamatan Elar dan Elar Selatan pada APBD tahun 2021.
“Kita tunggu saja informasi pemerintah selanjutnya. Saya percaya, bahwa Elar dan Elar Selatan masih menjadi perhatian prioritas pemerintah ke depan. Asalkan hati nurani orang Elar dan Elar Selatan untuk tetap teguh dan kuat serta tetap percaya kepada pemerintah menuntaskan semuanya visi misi Matim SEBER,” kata mantan Anggota DPRD Manggarai Timur dua periode itu.
“Mari kita sama-sama memprioritaskan seluruh wilayah yang benar-benar terisolasi terpencil dan tertinggal. Tentu tidak saja di Elar dan Elar Selatan,” imbuhnya.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba