Kupang, Vox NTT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali berduka.
Pada 3 Januari 2021, Anggota DPRD NTT dari Fraksi partai Golkar periode 2019-2024 Cornelis Feoh meninggal dunia di kediamannya, Jalan OeEkam, Sikumana, Kota Kupang.
Sebelumnya, dua anggota DPRD NTT meninggal dunia. Keduanya yakni, Ludovikus Taolin Politisi PKB dan Josef Alfonsius Gadi Djou Fraksi Partai Golkar DPRD NTT.
Ludovikus Taolin dan Josef Alfonsius Gadi Djou meninggal pada bulan April 2020 lalu.
Cornelis Feoh merupakan Politisi Golkar dari dapil 2 meliputi Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
Ketua DPRD NTT Emy Nomleni saat pelepasan jenazah almarhum Cornelis Feoh di Gudung DPRD NTT, Selasa (05/01/2021) menyampaikan turut berduka cita.
“Atas nama pimpinan DPRD provinsi NTT bersama dengan seluruh anggota DPRD provinsi kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Feoh,” ucap Nomleni.
Emy mengatakan, kematian merupakan hal yang dialami oleh semua manusia. Tetapi kematian pun juga akan terus membuat kita ada pada tekanan pada kondisi yang membuat kita terkurung
“Hari ini kita semua ada di sini untuk mengantarkan saudara kekasih kita Bapak Almarhum Cornelis Feoh yang biasa kita sapa Bapak Nei,” ujarnya.
Menurutnya, almarhum Cornelis Feoh adalah sosok yang rendah hati dan selalu ramah kepada semua orang.
“Bapak Nei sering kami sapa adalah orang yang selalu ceria, orang yang penuh dengan rendah hati dan selalu ramah kepada semua orang. Tentu kami berduka atas kehilangan ini,” ujarnya.
Kata dia, walau almarhum Cornelis Feoh telah pergi tetapi semangat dan perjuangannya tetap menjadi contoh bagi kita semua.
“Dia telah meninggalkan semua, bukan saja untuk keluarganya tetapi juga untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa DPRD NTT telah kehilangan tiga orang sahabat.
“Tentu ini membuat kita berduka. Ini bagi kami di DPRD provinsi adalah teman seperjuangan kami yang ketiga. Kami telah kehilangan tiga orang sahabat perjuangan,” kata Politisi PDIP itu.
Untuk diketahui, sekita pukul 11.11 Wita, jenazah almarhum langsung dibawa meninggalkan gedung rakyat menuju kampung halamannya di Pulau Rote.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba