Ende, Vox NTT-Sebuah rakitan patung berupa seekor kuda telah dibangun oleh pemerintah Kabupaten Ende pada Selasa (05/01/2020) sore di perempatan Apollo, Kota Ende. Rakitan patung tersebut tampak berdiri tegak, di mana kedua kaki depan tampak menjulang tinggi dengan posisi kepala miring ke kiri.
Patung tersebut dirakit menggunakan besi dan dicat berwarna putih serta memberi ornamen lampu hias. Jika diperhatikan lebih dekat, rakitan patung tersebut ternyata kuda jantan.
Simbol kuda jantan oleh pemerintah disebut untuk memberi dampak positif kepada masyarakat bekerja keras serta untuk mengenang sejarah olahraga pacuan kuda. Sebab, dahulu Kota Ende merupakan salah satu arena balapan kuda, selain olahraga sepak bola.
Mengenai berdirinya rakitan patung kuda ramai direspon warga di media sosial (Facebook). Ada yang memberi apresiasi dan ada pula netizen yang merespon negatif karena dinilai tidak menguntungkan dan menyejahterakan masyarakat.
Seperti akun Alii Yus yang menulis bahwa pemerintah mesti lebih memperhatikan kebutuhan listrik bagi warga pelosok dibandingkan memberikan lampu hias pada patung kuda. Alii Yus menilai karena banyak bangunan dalam kota yang dipenuhi pernak-pernik
“Di kota macam-macam lampu, coba kasih lampu buat warga yang di luar kota yang gelap gulita,” tulis Yus.
Kemudian pemilik akun Lermo juga menyarankan kepada pemerintah agar dana itu difokuskan untuk kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak dibandingkan membangun sesuatu yang tidak berguna.
Pemilik akun Ortiz Embu Siku Sundu menyindir Pemda Ende yang mengutamakan pembangunan dalam kota dibandingkan pembangunan di desa.
“Pemda Ende mengutamakan pembangunan dalam kota, pembangunan di desa
dianaktirikan,” tulis akun Ortiz.
Di balik sindiran, banyak juga netizen yang memberi apresiasi dan mengacungkan jempol kepada pemerintah yang dianggap sukses menuntaskan program menata kota.
“Sebuah kota butuh tampil yang bagus, kapan bisa maju kalau sering kali ada terobosan pemerintah untuk menata kota selalu menuai protes. Ende teruslah berbenah diri menjadi kota yang indah,” tulis pemilik akun facebook Tany Ltw.
Kemudian akun Krisanta Lusia menanggap pemerintah telah memberikan edukasi kepada anak-anak untuk mengenang dan mengingatkan kembali sejarah.
“Mantap simbol edukatif untuk anak-anak dengan perkembangan modern sedang sekedar mengingatkan bahwa ada simbol sejarah. Mantap di masa pemerintahan ini,” tulis Lusia.
“Mantap kota Ende dengan simbol kuda melambangkan pekerja keras dan menghasilkan rejeki,” kata pemilik akun Elsi Parera.
Apresiasi lain juga datang dari pemilik akun Ahmad yang menilai pemerintah telah melaksanakan program membangun desa dan menata kota. Menurutnya, pembangunan patung kuda merupakan salah satu program pemerintah saat ini yakni menata kota.
Sementara Kadis PUPR Ende Fransiskus Lewang sebelumnya menyatakan, pemerintah akan terus melakukan penataan Kota Ende agar dipandang elok berdasarkan nilai-nilai sejarah. Menurutnya, penataan kota dilakukan berdasarkan visi misi dan program pemerintah.
Ia menyatakan secara historis patung kuda dibangun berdasarkan sejarah masa lalu, di mana untuk mengenang olahraga pacuan kuda yang pernah diselenggarakan di Kota Ende.
Kemudian simbol kuda ditunjukkan untuk memacu semangat kerja keras dan sikap gotong royong sebagaimana keberadaan dan budaya daerah.
“Patung kuda secara historis memang ada karena dahulu Ende juga memiliki tempat pacuan kuda. Kemudian secara filosofis memang untuk memacu masyarakat agar bekerja keras dan gotong royong sesuai keberadaban daerah kita,” jelas Frans.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba