Jakarta, Vox NTT- Presiden Cina, Xi Jinping, mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin dunia.
Ia meminta mereka untuk jangan mencoba memulai Perang Dingin baru di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang. Apa yang seharusnya terjadi saat ini, kata dia, adalah persatuan, bukan perpecahan.
Demikian dirilis portal berita Tempo.co, Selasa (26/01/2020)
“Membentuk blok kecil, memulai Perang Dingin baru, ataupun mengancam negara lain…akan membawa dunia ini kepada perpecahan,” ujar Xi Jinping dalam acara World Economic Forum, yang digelar secara virtual, Senin, 25 Januari 2021.
Meski Xi Jinping tidak menyinggung satu pun nama, pernyataan tersebut seperti ditujukan kepada Presiden Amerika Joe Biden. Hal itu memandang konteks hubungan Amerika-Cina yang masih renggang.
Joe Biden, sebagaimana diketahui, memandang Cina sebagai kompetitor utama Amerika. Oleh karenanya, ia berniat untuk merevitalisasi aliansi global untuk melawan pengaruh Cina yang kian kuat.
Belum sepekan sejak Joe Biden dilantik, ketegangan antara Amerika dan Cina sudah mulai muncul. Hal yang terbaru, Cina mengangkat isu Laut Cina Selatan ke Amerika. Lewat Kementerian Luar Negerinya, Cina meminta Amerika untuk menarik semua armadanya dari Laut Cina Selatan.
Menurut Cina, Laut Cina Selatan adalah milik mereka dan keberadaan armada Angkatan Laut Amerika di sana hanya akan menimbulkan ketidakstabilan regional. Selain itu, Cina juga meminta Amerika untuk tidak ikut campur urusan kedaulatan Taiwan yang juga diklaim Cina sebagai bagiannya.
Xi Jinping menyatakan, ia tidak menginginkan konfrontasi apapun. Menurutnya, hal itu hanya akan mencelakai kepentingan negara manapun dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, kata ia, perang dalam wujud apapun harus dihindari.
“Yang perlu kita lakukan adalah membentuk perekonomian terbuka…mengesampingkan diskriminasi, standar ganda, tembok perdagangan yang tinggi. Apa yang kita perlukan adalah investasi dan pertukaran teknologi,” ujar Xi Jinping.
Soal ekonomi, Cina mengalami peningkatan PDB sebanyak 2,3 persen tahun lalu. Angka itu yang terkecil sejak 1976. Target mereka, pertumbuhan ekonomi naik 7,9 persen tahun ini, menimbang efek pandemi Covid-19. Adapun dalam hal penerimaan modal asing, Cina sudah menyalip Amerika di bawah kepemimpinan Xi Jinping.
Sumber: Tempo.co
Penulis: Long