Ruteng, Vox NTT- Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 kembali makan korban di Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kali ini, virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China itu menjadi penyebab meninggalnya PP (55).
Selama ini pria asal Woang, Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong itu bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Kantor Badan Keuangan Kabupaten Manggarai.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Lodovikus D. Moa mengatakan, PP meninggal dunia pada Kamis (28/01/2021), pukul 02.10 Wita dini hari.
Lodi mengatakan, PP diduga meninggal dalam perjalanan menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Saat diperiksa tim medis di IGD, PP sudah meninggal dunia.
Menurut keluarga, kata dia, almarhum PP selama berada di rumah sempat mengalami gejala pilek selama 4 hari dan nyeri tenggorokan.
“Almarhum Tuan PP tidak bersedia di-rapid antigen, saat jadwal rapid antigen bagi semua pegawai di Badan Keuangan. Pegawai Badan Keuangan yang positif Covid-19 hasil rapid antigen sebanyak 13 orang,” jelas Lodi dalam keterangan tertulisnya, Kamis siang.
Setelah PP meninggal, tim Kesehatan dan Satgas Covid-19 RSUD dr. Ben Mboi kemudian melakukan pengambilan usap (Swab) untuk pemeriksaan PCR/TCM.
“Hasil pemeriksaan PCR/TCM, almarhum Tuan PP terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Lodi.
Jasad almarhum PP selanjutnya dimakamkan di pemakaman keluarga dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Lodi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Satgas Covid-19 menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya PP.
“Terima kasih untuk dedikasi dan pengabdiannya, semoga arwah beliau diterima di sisi TYME, seluruh keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” ucap Lodi.
Ia menambahkan, peningkatan jumlah warga terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Manggarai sangat signifikan. Jumlah yang terinfeksi sampai Kamis, 28 Januari 2021 sebanyak 1.008 orang.
Rinciannya, ada 888 orang pasien Covid-19 hasil rapid antigen positif dan 120 orang hasil PCR positif. Kemudian, yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 berjumlah 7 orang.
“Laju angka kesakitan dan angka kematian akibat Covid-19 semakin hari semakin meningkat,” tandas Lodi.
Sebab itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai meminta dukungan dan kerja sama seluruh warga masyarakat Manggarai untuk bahu-membahu menghentikan mata rantai penularannya.
Hal itu dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, serta menghentikan segala cara dan bentuk penyebaran berita bohong melalui media sosial terkait virus tersebut.
Lodi juga meminta aparat penegak hukum untuk memeroses secara hukum oknum-oknum tertentu yang secara terus menerus menyebarkan berita bohong terkait situasi dan kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Manggarai.
“Jumlah angka kesakitan dan angka kematian warga masyarakat Manggarai yang disampaikan secara periodik dan resmi baik melalui halaman FB, WA, Instagram dan media massa oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum,” tegas Lodi.
“Mari bersama, memutus mata rantai penularan Covid-19, hentikan semua berita bohong demi kita semua dan anak cucu. Bahaya Covid-19 ada dan nyata di depan kita,” tambah dia.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba