Borong, Vox NTT-Demi mendapatkan bantuan Indonesia Terang, masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur harus rela membayar sejumlah uang kepada FN, oknum guru SD.
Menurut pengakuan warga, pungutan liar yang dilakukan FN dengan iming-iming mendapatkan panel surya, lampu surya, accu (aki), serta satu unit televisi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur Basilius Teto menegaskan, jika terbukti maka pihaknya bakal menindak tegas FN.
“Jadi pasti kami akan mengambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan, karena itu karakter yang tidak bagus. Jadi kita akan berikan tindakan tegas. Kalau betul-betul terbukti ya, dia tidak boleh dibiarkan. Ya kita pecat saja,” tegas Basilius melalui sambungan telepon, Jumat (29/01/2021).
BACA JUGA: Oknum Guru Komite di Elar Selatan Diduga Lakukan Pungli Program Indonesia Terang
Ia kembali mengingatkan, jika terbukti melakukan pungli dalam penyaluran bantuan program Indonesia Terang, maka oknum FN harus diberi sanksi.
Meski begitu, untuk membuktikan tindakan FN, menurut Basilius masyarakat harus melaporkan ke pihak terkait.
“Untuk melaporkannya itu ada jenjangnya, karena ini urusan masyarakat, ada jenjangnya supaya kuat ini dia laporkan ke desa. Nanti desa yang laporkan ke sini (Dinas PK),” tegasnya.
Basilius juga meminta masyarakat yang merasa sebagai korban agar membuat laporan tertulis. Laporan tersebut tertuju kepada Bupati dan Dinas PK Manggarai Timur.
“Jadi tolong bantu masyarakat itu, untuk buat surat secara tertulis.Selain itu kami akan panggil kepala sekolah, di sekolah oknum guru yang bersangkutan. Nanti akan panggil kepala sekolah FN itu,” tegasnya.
Dikabarkan sebelumnya, FN oknum guru SD di Kecamatan Elar Selatan diduga melakukan pungli dalam penyaluran bantuan program Indonesia Terang.
Menurut pengakuan warga, pemungutan yang dilakukan FN dengan iming-iming mendapatkan panel surya, lampu surya, accu (aki), serta satu unit televisi.
Informasi sejumlah barang tersebut diperoleh FN dari oknum berinisial LN di Ruteng dan salah seorang caleg Provinsi NTT pada pada pileg 2019 lalu.
Menurut warga uang yang disetor kepada FN bervariasi mulai dari Rp250 ribu hingga Rp300 ribu.
Saat itu, FN menjelaskan uang tersebut merupakan biaya transportasi untuk pengangkutan bantuan seperti panel surya, accu (aki), serta televisi dari Ruteng ke kampung warga di Kecamatan Elar Selatan.
Seorang warga Mbong, Desa Paanwaru, Kecamatan Elar Selatan yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, uang yang dipungut FN hingga kini tidak jelas penggunaannya. Bantuan Indonesia Terang yang diiming-iming caleg melalui FN pun tidak kunjung datang.
Anehnya, menurut sumber itu, tidak lama berselang setelah dipungut biaya untuk dapat program Indonesia Terang, masyarakat dikejutkan dengan bantuan lampu dan panel surya yang mereka dapatkan cuma-cuma tanpa pungutan seperti yang mereka setor melalui FN.
“Ternyata kami dapat bantuan itu secara gratis, kami kecewa karena telah setor uang ke mereka (FN) karena mereka janjikan panel surya dan TV, ternyata mereka bohong,” ujar sumber itu.
“Yang datang melakukan pemasangan lampu dan panel waktu itu kaget karena kami bercerita pernah kumpul uang untuk dapatkan program bantuan ini,” kata sumber itu, menambahkan.
Dia mengaku, jika dihitung jumlah uang yang disetor ke FN bisa mencapai puluhan juta rupiah, belum termasuk desa lain di Kecamatan Elar Selatan.
Setelah sekian lama tidak kunjung ada kabar, dia dan beberapa warga lain sempat mendatangi kediaman FN di Renden. Kedatangan warga bertujuan untuk mengembalikan uang mereka.
“Kami pernah tagih, katanya uang mereka sudah kirim ke ibu LN di Ruteng, untuk petani seperti kami pak uang itu besar, kami kecewa kami ditipu oleh orang pintar dan dibantu oleh guru di kampung,” ketusnya.
Dia berharap, polisi ataupun pihak berwenang segera mengusut kasus ini sehingga uang mereka bisa dikembalikan.
Menurut informasi yang ditelusuri VoxNtt.com, Rabu, 27 Januari 2021 siang, jumlah uang yang dikumpulkan ke FN sebesar Rp50 juta, 20 juta dari Elar Selatan dan 30 Juta dari Sambi Rampas. Uang itu dikumpulkan dari warga dengan iming-iming pemasangan lampu solar cell.
Sementara itu, FN hingga Kamis (28/01/2021), tidak menjawab telepon dari VoxNtt.com. Beberapa kali ia membalas SMS dengan memberitahukan keadaan jaringan yang tidak memadai.
Penulis: Leo Jehatu/Ronis Natom
Editor: Ardy Abba