Kupang, VoxNtt.com-Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore angkat bicara soal polemik status kewarganegaraannya yang viral di media belakangan ini.
Di awal pembicaraannya, Orient memohon maaf lantaran pemberitaan tentang dirinya menyita perhatian dan energi berbagai kalangan, termasuk sejumlah lembaga negara.
Ia menegaskan, tidak ada maksud membuat kisruh dalam proses ini. Orient juga menegaskan, hingga saat ini, dirinya adalah WNI.
Ia menuturkan, dirinya lahir di Kota Kupang dan bersekolah di Kupang, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Terakhir ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Nusa Cendana.
Orient menegaskan sangat mencintai NKRI. Karena itu, Ia kembali untuk mengabdi, khususnya di kampung nenek moyangnya, di Sabu Raijua.
Sebagai bukti kecintaannya kepada NKRI, sampai saat ini ia masih memiliki KTP, NIK dan Kartu Keluarga.
“Saya tidak pernah melepas status kewarganegaraan Indonesia. Walaupun saya bekerja di Amerika, masih terus bolak-balik ke Indonesia untuk lihat orang tua, keluarga dan saudara-saudara saya, baik di Kupang maupun di Sabu Raijua. Saya WNI yang sah karena NIK saya tercatat secara resmi di data base kependudukan pada Ditjen Dukcapil,” jelas Orient.
Baca: Kemendagri Sebut Bupati Terpilih Sabu Raijua Berstatus WNI
Orient mengatakan, dirinya memang pernah memiliki paspor Amerika saat bekerja di sana. Namun ketika hendak kembali ke Indonesia untuk menjadi calon kepala daerah, ia sudah memroses pencabutan Status WNA.
“Jadi sebetulnya sudah berproses,” ujarnya. Juga ada aturan imigrasi di Amerika, jika seorang warga negara berproses menjadi pejabat publik, politisi atau angkatan bersenjata di negara lain, maka secara otomatis kewarganegaraan Amerika-nya gugur.
Orient juga mengatakan, dirinya datang ke NTT untuk mengikuti Pilkada Sabu Raijua. Selama proses seleksi Ia telah mengikuti semua persyaratan yang ada dalam UU Pilkada, mulai dari dokumen kependudukan hingga mengikuti seluruh tahapan yang dilaksanakan penyelenggara pilkada.
“Saya juga mengikuti proses di partai politik dari tingkat daerah sampai tingkat pusat, hingga ditetapkan oleh DPP PDIP, Demokrat dan Gerindra sebagai calon. Semua tahapan Pilkada oleh KPU saya lewati,” kata Orient.
Dirinya mengaku terpanggil pulang ke Sabu Raijua, karena amanat orang tuanya, agar ketika sukses tidak lupa membangun kampung halaman.
“Saya 20-an tahun bekerja dan mencari pengalaman di negara orang, tapi saya ingat pesan orang tua saya, jika saya berhasil harus kembali pulang dan membangun kampung. Ini yang membuat saya harus pulang,” pungkas Orient.
“Selain karena amanah orang tua untuk kembali membangun tanah leluhur, saya pribadi juga merasa prihatin dengan kondisi Sabu Raijua yang sudah 12 tahun menjadi kabupaten tapi tetap terbelakang. Banyak terjadi korupsi di mana-mana, pembangunan mangkrak, BBM yang sulit dan mahal untuk mendapat BBM saja orang harus mengantri sampai berkilometer, pendidikan tertinggal, kesehatan masyarakat yang tidak diperhatikan, tingkat kemiskinan yang terus meningkat sedangkan PAD terus menurun, dan lain sebagainya. Ini juga adalah hal-hal yang menjadi program saya saat kampanye dan terbukti saya memenangkan Pilkada dengan hampir lima puluh persen suara. Saya harap teman-teman wartawan atau Pemerintah Pusat, dan masyarakat lainnya bisa ke Sabu Raijua untuk melihat keadaan yang sebenarnya secara langsung, jangan hanya percaya apa kata saya” tambah Orient. (VoN).