Oleh: Riko Raden
Saat ini dunia kita sedang dilanda oleh pandemi Coivd-19. Pandemi ini belum juga berhenti. Setiap hari kasus ini semakin meningkat. Sungguh kelam dunia saat ini.
Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak Covid-19. Ada banyak sektor dalam kehidupan manusia mulai berubah selama masa pandemi Covid-19, misalnya sektor pendidikan.
Dampak kehadiran pandemi Covid-19 membuat sekolah-sekolah ditutup demi mencegah penyebaran virus Corona sehingga pelaksanan pembelajaran beralih tanpa tatap muka, melainkan dengan daring atau online.
Kegiatan belajar daring menggunakan fasilitas internet dan ini menjadi aktivitas baru bagi anak-anak, terutama orangtua di rumah.
Namun mau tidak mau anak-anak dan orang tua harus terima kenyataan seperti ini. Kita tidak bisa melakukan proses belajar-mengajar di sekolah sementara pandemi terus ada.
Siapa yang bertanggung jawab jika musibah ini terkena pada anak-anak sekolah. Apakah guru di sekolah atau oang tua murid itu sendiri? Supaya tidak menjadi polemik yang berbelit-belit, lebih baik mengikuti protokol kesehatan untuk jaga jarak agar kita dijauhi dari pandemi Covid-19 ini.
Dan mengikuti aturan dari menteri pendidikan agar anak-anak belajar dari rumah dengan menggunakan daring. Oleh karena itu, selama masa pandemi Covid-19 ini, peran orangtua dalam mendidik anak sangat dibutuhkan.
Orangtua Sebagai Pendidik
Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, peran orangtua untuk mendidik anak-anak sangat dibutuhkan selama study from home ini.
Peran orangtua juga sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri di rumah agar tidak tertular dan menularkan wabah pandemi ini.
Orangtua adalah orang yang paling ahli dalam mendidik anak. Orangtua tidak hanya sebatas dalam memberi makan, minum, membelikan pakaian baru, dan tempat berteduh yang nyaman.
Sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak, orangtua hendaknya memberikan motivasi dan dorongan.
Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggung jawab guru semata, tetapi juga orangtua berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Peran dan perhatian orangtua memanglah sangat penting bagi anak-anak, utamanya bertujuan untuk anak tetap memperoleh pendidikan dengan baik walaupun di tengah kondisi seperti ini.
Adanya Covid-19 menuntut peran orangtua secara maksimal dalam pendidikan anak. Kalau selama ini (sebelum pandemi Covid-19) sekolah tidak begitu melibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak-anak.
Orangtua hanya dilibatkan ketika diadakan rapat dan keikutsertakan dalam membayar iuran sekolah, sehingga muncul pemahaman dari orang tua ketika mereka sudah mengikuti rapat dan turut membayar iuran sekolah, maka tuntaslah mereka dalam pendidikan anak di sekolah. Padahal peran orangtua bukan hanya itu saja.
Lebih dari itu, peran orangtua haruslah aktif dan terlibat memantau anaknya belajar, hindari sifat cuek atau abaikan terhadap aktivitas yang dilakukan anak saat di rumah.
Oleh karena itu, peran orangtua dalam mendidik anak selama masa pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan, agar anak-anak tidak ketinggalan pendidikan.
Selain itu, orangtua juga diajak terlibat untuk menyusun jadwal terkait aktivitas dan kegiatan anak antara belajar dan bermain, ide kreatif orang tua dan terlibat langsung dengan anak, komunikasi yang positif dalam mendisiplinkan anak dan juga sebagai teman serta pemahaman etika dan budi pekerti menjadi bagian terpenting dalam tumbuh dan berkembang.
Media Sosial
Kehadiran media sosial di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mendidik anak.
Selain mencari informasi dan berinteraksi dengan orang lain, media sosial juga dapat melunturkan kehidupan bersama di tengah keluarga.
Tidak salah kalau kita bertanya kepada anak-anak tentang perasaan mereka selama belajar online, pasti jawaban mereka senang. Karena selain mengikuti pendidikan dari guru di sekolah via online, mereka juga menggunakan media sosial untuk bersenang-senang seperti bermain game online.
Bahkan anak-anak lebih senang bermain game ketimbang mendengar pembelajaran dari guru.
Dalam pembelajaran daring, anak-anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangat belajar.
Media sosial juga telah mengkikis bahkan dapat menghilangkan kebersamaan antara orang tua dan anak. Selain disibukan oleh pekerjaan, urusan sekolah dan kepentingan lain, berkurangnya waktu kebersamaan orang tua dan anak disebabkan oleh penggunaan media sosial.
Kecenderungan anak-anak dalam menggunakannya, telah mengakibatkan intensitas komunikasi dengan orangtua menjadi menurun.
Selama berada di rumah, anak-anak lebih sering menyibukkan diri dengan media sosial ketimbang duduk bersama orang tua untuk sekadar membagi cerita.
Tentu saja, mengatasi kecanduan media sosial oleh anak-anak selama belajar di rumah tidaklah mudah bagi orangtua sendiri.
Namun demikian, ada cara minimal yang bijak untuk dilakukan. Pertama, Orangtua harus memahami bahwa sebagai generasi milenial, mereka tidak bisa dilepaspisahkan dari media sosial.
Pemahaman ini, mendorong orangtua untuk belajar dan menambah pengetahuan mereka tentang teknologi dan pemanfaatannya.
Dengannya, mereka dapat menerapkan strategi yang sesuai dalam mengarahkan anak pada pemanfaatan yang baik dari teknologi tersebut.
Di sini fungsi kontrol dari orangtua memungkinkan pengawasan semua tindakan yang dilakukan oleh anak agar mereka tahu cara menggunakan media sosial yang baik dan benar.
Orangtua dapat memberikan arahan yang tepat seperti memberikan batasan dalam penggunaan media sosial.
Dalam sikap kontrol ini, orangtua disarankan untuk tidak bersikap otoriter, tetapi lebih mengarahkan pada pembentukan presepsi yang positif terhadap penggunaan media sosial sehingga membangun diskusi tentang konten yang layak untuk digunakan oleh anak-anak.
Kedua, anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada yang diajarkan kepada mereka.
Orangtua dianggap sebagai guru pertama bagi anak-anak. Jadi pastikan untuk menjadi panutan yang baik bagi mereka.
Orangtua juga sebaiknya membatasi penggunaan media sosial yang merupakan cara yang sangat efektif ingin memberikan contoh kepada anak-anak.
Kehadiran pandemi Covid-19 ini mengajak kita (orangtua) untuk lebih banyak waktu dengan anak-anak.
Orangtua dapat mengajak anak-anak untuk melakukan beragam kegiatan seperti diskusi, bercerita dan lain sebagiannya. Teladan yang baik tentu akan berdampak baik pada diri anak-anak.
Tentu saja, cara di atas tidak mudah dilakukan oleh orangtua. Namun demikian, di sini menuntut orangtua untuk lebih bekerja keras agar anak-anak tidak tenggelam dalam dunia media sosial dan melupakan apa yang menjadi kewajiban mereka yaitu belajar.
Oleh karena itu, selama masa pandemi Covid-19 ini, peran orangtua untuk mendidik anak sangat dibutuhkan agar aktivitas pendidikan anak tetap berjalan lancar dan aman.
Selama anak-anak belajar di rumah, hendaknya peran orangtua sebagai pengasuh dan pendidik, pembimbing, motivator dan fasilitator yang baik.
Selain itu, peran orangtua dalam meningkatkan belajar anak di antaranya adalah menyediakan kesempatan sebaik-baiknya untuk menemukan minat, bakat, serta kecakapan-kecakapan lainnya, menyediakan informasi-informasi penting dan sesuai dengan bakat dan minat anak.
Penulis adalah mahasiswa STFK Ledalero